Dengan jumlah yang tidak begitu besar tersebut bukan suatu opsi yang bijak apabila Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tetap mempertahakan opsi Tahura Bukit Soeharto menjadi Ibu Kota Negara. Artinya kebijkan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak pro terhadap kelestarian serta ekositem hutan. Selain itu juga akan mempertanyakan sejauh mana komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkenaan dengan penyediaan 45 Persen hutan lindung sebagai paru-paru dunia.
Opsi Lain
Opsi pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur merupakan salah satu usulan yang dirasa tepat. Infrastruktur penunjang yang dimiliki oleh Kalimantan Timur lebih unggul dibandingkan dengan daerah kandidat lainnya. Aspek mitigasi Kalimantan Timur dirasa cukup aman karena berada di luar ring of fire sehingga cukup aman untuk terhindar dari bencana alam.
Selain itu dalam kultur sosialpun Kalimantan Timur cukup unggul. Dapat dikatakan bahwasanya memang Kalimantan Timur merupakan salah satu minatur dari Indonesia karena memiliki kesukuan yang majemuk dan juga memilki akulturasi budaya yang sangat variatif. Sehingga pemindahan  Ibu Kota ke Kalimantan Timur dinilai sebagai pemiihan yang cukup tepat.
Namun opsi tempat Tahura Bukit Soeharto yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dirasa belum tepat. Sebelum Tahura Bukit Soeharto, Kecamatan Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara sempat digadang sebagai calon kandidat lokasi dimana relokasi Ibu Kota dilaksanakan. Letak kecamatan Sotek yang cukup strategis karena memiliki akses menuju bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang cukup dekat. Selain jarak dengan bandara Kecamatan Sotek juga memliki akses yang dekat dengan Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang akan segera dibangun.
Selain itu sosial kultur masyarakat Penajam Paser Utara yang juga sangat variatif, karena beberapa daerah merupakan wilayah pemukiman transmigrasi sehingga nantinya memungkin para pegawai yang di pidah tugaskan bersama dengan relokasi ibu kota akan lebih cepat beradaptasi.
Dengan beberapa keunggulan tersebut dapat menjadikan Sotek sebagai alternatif opsi untuk lokasi relokasi Ibu Kota. Dibandingkan dengan harus menggunakan wilayah Tahura Bukit Soeharto yang dapat menjadi faktor baru rusaknya hutan di Kalimantan Timur. Selain itu pemanfaatan Tahura Bukit Soeharto akan berjalan sebagaiman fungsinya. Poin penting lainnya adalah Tahura Bukit Soeharto nantinya yang akan menjadi penyeimbang skaligus menjadi paru-paru untuk ibu kota baru bahakan juga di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H