Biduk itu ringkih, Â
Namun kekuatan tak tertakar di sana, Â
Di setiap kayuh, Â
Tersimpan peluh pengabdian, Â
Menyusuri jalur yang tak terpetakan, Â
Mengejar pelabuhan yang tak pernah diklaim untuk dirinya.
Kala badai mengamuk, Â
Hanya tertunduk rendah pada laut, Â
Sebab tahu, Â
Di samudra ini, Â
Tak ada gelora yang tak akan mereda, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!