Mohon tunggu...
ramuju
ramuju Mohon Tunggu... Administrasi - digital marketing

saya suka bikin cerpen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Empati dan Pemahaman Masalah Klien adalah Kunci Sukses Sales

28 Oktober 2024   10:10 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:21 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klien tersebut mengangguk, terlihat lebih tertarik.

Anton tahu bahwa koneksi personal dan pemahaman masalah adalah dasar utama untuk bisa membangun trust.

Sajikan Solusi, Bukan Fitur

Setelah berhasil memahami tantangan klien, Anton mulai menjelaskan produk. Namun, kali ini, ia tidak sekadar menyebutkan fitur, tetapi menjelaskan solusi yang produk tersebut tawarkan.

"Bapak tahu bagaimana produk ini bisa mencegah masalah downtime? Sistem kami akan memonitor penggunaan data secara real-time dan otomatis melakukan backup secara berkala, sehingga jika ada masalah, data tetap aman."

Anton juga menyertakan kisah sukses dari klien lain yang pernah ia bantu. "Salah satu klien kami, sebuah perusahaan besar, pernah mengalami masalah serupa. Setelah menggunakan sistem ini, mereka bisa mengurangi downtime hingga 50%. Sistem ini benar-benar membuat pekerjaan mereka lebih efisien."

Klien yang awalnya hanya mendengarkan kini tampak lebih antusias. Ia mulai mengajukan beberapa pertanyaan terkait implementasi dan biaya. Anton tahu bahwa ini pertanda baik.

Berikan Sentuhan Empati dan Personal

Setelah bertemu dengan beberapa klien, Anton menyadari bahwa setiap orang yang ia temui punya kekhawatiran berbeda. Misalnya, beberapa klien takut akan biaya implementasi, sementara yang lain lebih fokus pada tingkat keamanannya.

Suatu hari, Anton bertemu dengan seorang pemilik bisnis kecil yang tampak ragu-ragu. Ia mengatakan bahwa ia tertarik dengan produk tersebut, tetapi takut akan biaya yang mungkin mengganggu arus kas bisnisnya.

Anton menempatkan dirinya pada posisi klien. Ia tahu bagaimana rasanya memulai bisnis kecil dan setiap rupiah begitu berarti.

"Saya paham sekali, Pak, mengelola anggaran itu penting. Begini, jika memang masalahnya adalah biaya, kami bisa mengatur pembayaran secara bertahap, jadi tidak memberatkan Bapak," ucap Anton dengan nada bersahabat.

Anton menunjukkan empatinya dan membuat klien merasa lebih nyaman. Dengan pendekatan ini, Anton berhasil menunjukkan bahwa ia tidak hanya peduli dengan penjualan, tetapi juga keberhasilan jangka panjang kliennya.

Mengatasi Keberatan dengan Elegan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun