Mohon tunggu...
Thomas AndreasTeng
Thomas AndreasTeng Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Semester 4

Banyak belajar tak menjadi bijak. Tanpa belajar tidak mungkin menjadi bijak.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kamu Mahasiswa Perantau Bokek, Tapi Mau Makan Enak? Bisa, Kok!

22 Maret 2021   22:11 Diperbarui: 31 Maret 2021   21:07 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yang penting masih bisa makan.." adalah kalimat yang sering dilontarkan oleh mereka mahasiswa yang kurang mampu memakan-makanan yang bergizi. 

Memperoleh kesehatan gizi itu sangatlah penting, tapi banyak mahasiswa di luar sana yang mengabaikan pola makan bergizi karena beberapa hal. Biasanya faktor ini yang menjadi permasalahan tersebut memungkinkan untuk terjadi, seperti;

1. Kurangnya edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan.

2. Keterbatasan biaya yang dimiliki.

3. Kegiatan yang padat.

4. Tidak bisa masak dan memilih bahan makanan yang baik.

5. Kebiasaan yang sulit diubah.

6. Lingkungan yang tidak mendukung.

Sebagai seorang mahasiswa yang merantau tentunya bertahan hidup dengan uang yang pas-pasan merupakan hal yang pasti terjadi. 

Banyak keperluan yang dibutuhkan hingga menyisihkan uang lebih untuk kebutuhan tersebut dan mengurangi pengeluaran konsumsi makanan hingga kalimat "nasi garem juga ga masalah kok.." pun keluar dari ucapan mereka.

Kesehatan gizi seimbang harus dipenuhi dengan 4 Pilar Prinsip Pedoman Gizi Seimbang (PDG) seperti;

1. Variasi makanan.

2. Pola hidup aktif dan olahraga.

3. Pola hidup bersih.

4. Memantau berat badan ideal.

"Asupan kalori setiap orang tidak sama, tergantung usia, aktivitas, metabolisme tubuh, dan kondisi medis yang diderita. Perhitungan jumlah kalori pada orang yang sehat bisa saja berbeda dengan orang yang menderita penyakit tertentu." dr. Kevin Adrian

Sederhananya kita harus mampu mengetahui apa yang diperlukan oleh tubuh kita sendiri seperti; kegiatan apa yang kita lakukan sehingga jumlah kalori yang dibutuhkan harus seperti apa, seberapa produktifnya kita dalam kegiatan fisik dan olahraga, berkomitmen dalam menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar, dan memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh jasmani kita. 

Karena setiap orang memiliki porsi PDG-nya yang berbeda, kita harus memiliki perhitungan dan penyesuaian pilar yang sesuai. Dan, tidak kalah pentingnya juga kita harus menjaga kesehatan mental pribadi agar kesehatan benar-benar berada pada genggaman kita. 

Setelah kita sudah memiliki pengetahuan pilar kesehatan tersebut, masalah kita yang selanjutnya adalah keuangan yang terbatas.  

Sebagai mahasiswa yang bokek tentu saja kendala ini yang paling inti kenapa mereka tidak hidup dengan sehat. Berhemat memang sudah menjadi jawaban tetap dalam kasus ini. 

Namun hemat seperti apa yang bisa menjaga gizi kita tercukupi? Ya, memasak merupakan solusi yang tepat untuk masalah ini. Memang konsekuensinya kita harus memiliki kompor dan gas. Tapi itu akan worthed ketika sudah setahun lebih terbiasa memasak. Dan itu juga membuat kita terjaga juga dalam pola makan yang sehat dibarengi oleh menghemat.

Dalam upaya untuk menutupi kekurangan uang, usaha yang mereka kerahkan dari mencari beasiswa hingga memutuskan untuk bekerja akan mereka tempuh. Setelah itu? Hal ini menimbulkan masalah baru dimana mereka tidak memiliki cukup waktu untuk memasak. 

Memasak sudah menjadi kunci dasar dalam menghemat dan menjaga pilar kesehatan, namun jadi tidak terlaksana dengan baik.  

Solusi barupun muncul dalam cara menyimpan makanan dengan baik juga jadi harus dipelajari agar komitmen terhadap menghemat dalam memasak juga tetap terjaga dengan baik.

Edukasi diri sendiri adalah kunci dari segala permasalahan ini. Setelahnya menyesuaikan kondisi tubuh, memperhatikan sekitar, dan memulai memasak maka kehidupan sehat akan terbentuk. 

Mulai dari diri sendiri untuk berkomitmen hingga akan terasa walaupun bokek, kita tetap bisa menjamin kesehatan pola makan gizi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun