Mohon tunggu...
Tendra
Tendra Mohon Tunggu... Jurnalis - Penggiat Jurnalisme di Jakarta

Akun milik Tendra di Kompasiana yang juga berkontribusi sajikan tulisan menarik pada beberapa blog, diantaranya ProDaring, semoga konten yang dibagikan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sukacita Anak-anak Genius Rayakan HAN

24 Juli 2018   14:12 Diperbarui: 26 Juli 2018   22:17 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Forum Anak bersama pemerintah berkomitmen untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai dan mendayagunakan sampah plastik untuk di daur ulang di Indonesia," tutur mereka.

Terkait perundungan, Forum Anak Nasional 2018 menyatakan menolak segala bentuk perundungan, baik yang dilakukan di sekolah, lingkungan masyarakat maupun media sosial.

Sedangkan di bidang kebudayaan dan pendidikan, Forum Anak Nasional 2018 meminta pemerintah menyediakan fasilitas peningkatan kebudayaan agar anak Indonesia dapat melestarikan nilai budaya dan mendukung penerapan wajib belajar 12 tahun.

"Mendukung pemerintah mengoptimalkan anggaran untuk pendidikan serta mempermudah sistem masuk sekolah," kata mereka Anak berkebutuhan khusus dan anak berhadapan dengan hukum pun tidak luput dari perhatian Forum Anak Nasional 2018.

Mereka meminta pemerintah untuk memeratakan fasilitas bagi anak berkebutuhan khusus agar dapat mengurangi diskriminasi.

"Forum anak, masyarakat dan pemerintah bekerja sama untuk menunjang masa depan anak berhadapan dengan hukum," kata mereka.

Jangan Seremonial Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan peringatan Hari Anak Nasional jangan sekadar seremonial tetapi harus menjadi momentum untuk perbaikan dan pemajuan perlindungan anak.

"Apalagi, upaya pemajuan perlindungan anak dewasa ini dihadapkan pada beberapa tantangan, misalnya literasi digital yang masih lemah, komitmen masyarakat, radikalisme dan pemimpin daerah yang responsif terhadap anak," kata Susanto.

Susanto mengatakan masyarakat saat ini hidup di abad digital. Literasi digital yang masih lemah menyebabkan anak-anak terpapar muatan-muatan buruk secara tidak terkendali di internet.

Komitmen masyarakat yang masih rendah terhadap perlindungan anak juga terlihat dari upaya-upaya memanfaatkan anak-anak untuk kepentingan sesaat dan jangka pendek yang jelas merugikan anak-anak.

Menurut Susanto, hal itu tidak boleh terjadi. Apalagi, diperkirakan jumlah anak mencapai 87 juta jiwa, sepertiga dari jumlah penduduk di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun