Jakarta, 10/6 (Kompasiana) - Jalan tol yang yang membentang dari Merak, Banten, hingga Pasuruan, Jawa Timur, masih menjadi favorit pemudik untuk melaluinya dibanding melalui jalan nasional.
Telah terjadi kemacetan di beberpa titik di jalan tol sehingga dilakukan berbagai rekayasa untuk menanggulanginya pada lima hari sebelum lebaran (H-5) ini. Hal ini berbeda dengan jalan Nasional, yakni sepanjang jalan arteri Karawang hingga jalur pantura wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hampir tidak ada kemacetan dan lebih didominasi pemudik yang menggunakan motor.
"Arus lalu lintas sangat ramai. Pemudik yang menggunakan motor mendominasi jalan arteri hingga jalur pantura," kata Kasatlantas Polres setempat AKP Arman Sahti di Karawang, Minggu. Berdasarkan pantauan Antara, terlihat para pemudik bersepeda motor umumnya berkelompok saat melintasi jalan arteri hingga jalur pantura Karawang. Para pemudik bersepeda motor menyimpan barang bawaannya di bagian belakang motornya. Bahkan, di bagian sepeda motor mereka juga ada yang disambung dengan kayu atau bambu.
Berbeda dengan kondisi jalan tol yang mengalami peningkatan, dimana PT Jasa Marga Tbk mencatat 109.165 unit kendaraan bermotor melintasi pintu masuk gerbang Tol Cikarang Utama menuju arah Timur pada H-6 atau Sabtu (9/6).
"Kendaraan keluar Jakarta melalui Gerbang Tol Cikarang Utama meningkat 55 persen pada H-6 dibanding lalu lintas normal sekitar 70.230 kendaraan," kata Media Relations Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Herald Galingga di Cikarang Kabupaten Bekasi, Minggu.
Herald memperkirakan 109.115 unit kendaraan akan meninggalkan Jakarta melalui GT Cikarang Utama pada H-5 atau Minggu (10/6). Artikel terkait di Kompasiana Pahlawan Devisa Gembira Bisa Mudik Gratis.
"Angka tersebut naik 85 persen dari volume lalu lintas normal yakni 58.851 unit kendaraan," tutur Herald.
Untuk mengurai kemacetan, PT Jasa Marga memberlakukan "contraflow" atau mekanisme lawan arus di tol Jakarta arah Cikampek menjelang area istirahat ("rest area") Km 39, pada Minggu pagi.
"Untuk mengurai kepadatan Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek mulai pukul 11.15 WIB berlakukan contraflow dari Km 35+600 sampai Km 47 arah Cikampek," jelas Media Relations Manager Pt Jasa Marga Herald Galingga, dalam pesan tertulisnya.
Dia mengatakan pemberlakuan "contraflow" merupakan diskresi kepolisian. Guna mendukung kelancaran pemberlakuan "contraflow" ini Jasa Marga menyiagakan petugas dan penyiapan rambu-rambu.
"Saat ini terpantau kondisi lalu lintas arah Cikampek terpantau padat, dampak dari antrian menuju Rest Area Km 39," jelas Herald.
Kepadatan di jalur Tol Cikampek ini juga berimbas di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang juga mengalami kepadatan, tepatnya dari kilometer 80 hingga kilometer 86 arah Palimanan.
Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Kombes Polisi Benyamin dalam pesan singkatnya menyampaikan bahwa kemacetan tersebut disebabkan karena adanya kecelakaan ringan dan perilaku para pengemudi yang menghentikan kendaraannya di bahu jalan untuk beristirahat.
"Kemacetan terjadi karena tidak tertibnya masyarakat itu sendiri, berhenti di bahu jalan, ada kendaraan satu saja berhenti mengganggu kendaraan yang lain walaupun itu di bahu jalan," kata Kombes Benyamin.
Untuk menangani kemacetan ini, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan contraflow di Tol Cipali mulai dari kilometer 80 sampai melewati area peristirahatan.
BeristirahatÂ
Pihaknya pun mengimbau para pemudik yang hendak beristirahat agar tidak berhenti di bahu jalan, melainkan agar beristirahat di area peristirahatan tol. "Kami menghimbau pemudik yang ingin beristirahat harap ke area peristirahatan ataupun bisa keluar tol sebentar, begitu juga saat buka puasa nanti jangan berhenti di bahu jalan. Sepanjang tadi saya lihat area peristirahatan masih memungkinkan justru area peristirahatan KM 86 sampai Pejagan ini masih sangat lowong," pesan Kabagops Korlantas Polri tersebut.
Selain upaya rekayasa "contraflow", polisi juga melakukan buka tutup tempat peristirahatan (rest area), salah satunya di reast area 207 A tol Palimanan-Kanci (Palikanci) karena ada penumpukan kendaraan di dalam area tersebut.
"Kami melakukan buka tutup 'rest area', karena tempat parkir kendaraan yang ada di dalam memang sudah penuh," kata Kasatlantas Polresta Cirebon AKP Rezkhy Satya Dewanto di Cirebon.
Buka tutup "rest area KM 207 A" diberlakukan ketika memang kendaraan sudah penuh di dalam, hal ini upaya untuk memperlancar arus kendaraan yang akan melintas. Rezkhy mengatakan buka tutup itu dilakukan ketika terjadi kepadatan, terutama saat menjelang jam-jam shalat dan juga buka puasa.
"Kami akan berlakukan buka tutup apabila memang terjadi kepadatan, karena memang biasanya terjadi pada jam menjelang shalat dan buka puasa," ujarnya.
Sementara itu, untuk pembatasan waktu beristirahat bagi para pemudik yaitu satu jam, ini bertujuan agar kendaraan tidak terlalu menumpuk di area istirahat tersebut.
"Untuk pembatasan waktu satu jam, apabila sudah bisa menampung lagi akan kita buka kembali," katanya.
Pada Minggu (10/6) mulai dari pagi sampai petang, polisi sudah melakukan buka tutup dua kali, karena kondisi yang tidak bisa lagi menampung kendaraan.
"Tadi kita tutup kurang lebih satu jam, menunggu yang di dalam keluar," katanya.
Sementara untuk situasi di sepanjang jalur tol fungsional Batang-Semarang maupun di jalur pantai utara (pantura) terpantau padat dan lancar, Minggu siang. Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga di Batang, Minggu, mengatakan bahwa hingga sekitar pukul 13.30 WIB arus mudik berkendara baik yang melalui jalur pantura dan jalan tol fungsional Batang-Semarang belum terjadi penumpukan arus kendaraan.
"Kondisi arus mudik masih lancar saja meski sedikit ada peningkatan jumlah kendaraan. Kami memprediksi kepadatan arus mudik Lebaran akan terjadi pada Minggu malam," katanya.
Ia mengatakan sejumlah lokasi yang semula diperkirakan menimbulkan titik kerawanan kemacetan seperti exit Gringsing hingga Minggu siang ini juga masih relatif lancar.
"Kendati demikian, kami mengimbau pemudik berkendaraan tetap hati-hati dan menjaga kewaspadaan saat melajukan kendaraannya karena kondisi jalan tol fungsional juga sepenuhnya baik dilalui," katanya.
Selain itu, kata dia, bagi pemudik berkendaraan yang sudah merasakan lelah dan mengantuk lebih baik digunakan untuk beristirahat di sejumlah titik rest area.
"Kami imbau pengemudi kendaraan yang sudah lelah dan mengantuk tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanannya, tetapi lebih baik beristirahat sejenak" katanya.
Pantauan Tendra dari Benhil, konvoi kendaraan di jalan tol fungsional Batang-Semarang tampak lancar dengan kecepatan sekitar 50 kilometer per jam. Ada pun arus mudik kendaraan di jalur pantura dekat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kandeman dari arah Semarang menuju Jakarta sedikit tersendat akibat adanya truk mogok. Puan pantau mudik Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharanippada Minggu meninjau langsung kesiapan arus mudik Lebaran tahun 2018 di tiga titik untuk memastikan kelancaran pelaksanaan dan pelayanan mudik.
"Syukur Alhamdulillah kita semua sudah sampai di sini dalam rangka melihat langsung arus jalur mudik masyarakat yang akan pulang ke kampung masing-masing, khususnya yang dari Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ujar Menko Puan di sekitar Gerbang Tol Cikopo.
Menko PMK meninjau pelaksanaan dan pemantauan arus mudik di Pos Polisi Cikopo Jabar-Rest Area Penarukan Brebes Jateng-Pos Pelayanan Gerbang Tol Kertasari Jateng-Pos Pelayanan Rest Area KM 575 Ngale Paron, Ngawi, Jatim.
Berdasarkan pemantauannya, Menko PMK mengakui masih terlihat kepadatan jalur mudik dari Jakarta menuju Bekasi, dan dari Bekasi hingga ke gerbang Cikarang Utama. Puan berharap aparat keamanan terus mengantisipasi dan memantau perkembangan arus mudik.
"Pemerintah sudah memberikan libur lebaran dan cuti bersama, salah satunya adalah untuk mengantipasi arus mudik. Kami berharap masyarakat yang akan pulang mudik itu bisa lancar, keselamatannya terjaga, guyub, tertib, dan bahagia," tambah Menko Puan.
Peninjauan jalur mudik di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dilakukan untuk memastikan agar masyarakat mudik dalam keadaan aman dan nyaman. Peninjauan difokuskan pada kesiapan aparat keamanan, kelancaran lalu lintas, pelayanan kesehatan, dan pelayanan lainnya.
Puan berpesan agar masyarakat dapat memanfaatkan pos pelayanan yang disiapkan pemerintah apabila membutuhkan bantuan dan berhenti sejenak untuk berisitirahat saat perjalanan mudiknya. Menko PMK juga meminta Menteri Perhubungan Budi Kaarya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljonodan Jasa Marga untuk memastikan kecukupan area peristirahatan. Pos kesehatan juga disiapsiagakan oleh Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
"Saya mengimbau, tetap utamakan keselamatan, selalu menjaga ketertiban berlalu lintas. Selamat sampai tujuan," kata Puan.
Menko PMK meninjau jalur mudik di Cikopo bersama Ketua DPR Bambang Soesatyo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. (Tendra/Joko Susilo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H