Setelahnya kedua negara tersebut saling menarik duta besar dan Erdogan mengultimatum Israel dengan tiga syarat yaitu pencabutan blokade Gaza, kompensasi bagi korban kapal Mavi Marmara serta permintaan maaf atas insiden tersebut. Isreal meminta maaf dan setuju dalam hal ganti rugi, namun mengenai Jalur Gaza, Israel seperti keberatan.
Melihat gerak - gerik Israel tidak sejutu tentang pnecabutan blokade Gaza, Erdogan berputar pikiran dengan mengusulkan Israel agar mengizinkan barang dan bahan bangunan melintasi Gaza jika berasal dari Turki. Dibalik itu Israel meminta Turki untuk mencegah mata-mata Hamas memasuki wilayah Israel.
Dengan adanya ikatan diplomasi antara Turki dan Israel membuat Turki dengan mudah mengawasi gerak-gerik Israel di tanah Palestina, selain itu ia bisa mengirimkan bantuan kepada Gaza dengan mudah meski belum bisa menghentikan konflik antara Israel dan Gaza. Erdogan mengambil jalan berbeda dibanding kepala negara muslim lainnya yang justru menghindar dengan Israel.
Namun ditahun 2019 ini, Turki dengan terang-terangan kontra dengan Israel. Bahkan Erdogan dan Perdana Menteri Israel Netanyahu saling perang komentar di muka publik. Hal ini terjadi setelah Netanyahu menyebut Israel sebagai negara bangsa Yahudi berdasarkan peraturan kebangsaan dasar yang sudah disahkan.
Langkah Tegas untuk Kurdi
Kurdi di Turki mempunyai sejarah yang panjang, ia berada di daerah perbatasan Turki, Suriah, Iran dan Iraq. Karena bertempat tinggal di daerah perbatasan, etnis Kurdi merasa termajinalkan oleh pemerintahannya masing -- masing. Untuk itu, mereka memberontak untuk merdeka dan menyatukan kembali suku Kurdi.
Erdogan langsung mengambil langkah bagi suku Kurdi di wilayahnya agar tidak terpengaruh merdeka. Tahun 2012, bahasa Kurdi dijadikan pilihan mata pelajaran di sekolah -- sekolah Turki. Selain itu pembangunan infrastruktur dan distribusi sandang-pangan digencarkan untuk daerah Kurdi. Berbeda dengan pemerintahan sebelumnya yang memerangi pemberontakan Kurdi di wilayah tenggara Turki.
Sayang, bagi Erdogan usahanya ini tidak membuahkan hasil. Hingga ia mengambil keputusan untuk menginvasi wilyah Kurdi untuk menekan pemberontakan yang semakin memanas. Meski banyak yang khawatir dengan invasi Turki tersebut bisa mememunculkan kembali gerakan ISIS di Suriah dan Iran, Erdogan tetap teguh dengan pendiriannya.
Pemimpin yang Dikagumi Dunia Sekaligus Dikritik
Baru-baru ini Erdogan mendapat kecaman keras dari dunia atas kebijakannya untuk Kurdi. Ia dinilai terlalu gegabah dalam menanggapi pemberontakan Kurdi.Â
Sebelumnya presiden Turki ini dikritik tidak mampu mengembalikan sekuleritas di Turki. Ergodan juga pernah melontarkan sebuah pernyataan di tahun 2014, dalam pertemuan kelompok wanita di Istanbul.Â