Ngga bosen nieehh.. pilpres udah kelar, kok masih update2 aja berita2 copras capres??
Bosen?? Enggak laahh..
Kalau sampai abis nyoblos berasa udah waktunya kita berhenti, itu namanya kita emang niatnya kampanye doank, justru kalau seperti itu, perlu dipertanyakan sampai dimana pertanggungjawaban kita.
Aku pribadi justru kagum sama temen2 media sosial yg sibuk update berita pasca pilpres, terutama masalah perhitungan suara. Sungguh, aku bangga n terharu biru banget melihat antusias temen2 n hampir seluruh rakyat Indonesia tahun ini, seperti melihat harapan baru bagi negara kita krn ada kepedulian politik yg amat besar,.. yg tentu aja berarti menunjukkan kalo alarm tanggung jawab kita atas negara kita sedang menyala.
Toh, ini pesta demokrasi,..
Dan setelah gegap gempita sebuah pesta pernikahan, toh kita sekeluarga tdk bs donk langsung kembali ke aktivitas sehari2 begitu saja, masih ada pertanggungjawaban biaya n pembayaran2 yg keluar masuk. Demikian aku melihat pengawalan suara yg dilakukan rakyat n teman2 disekitarku sebagai bentuk penyelesaian tanggungjawab biaya eh.. suara yg mereka keluarkan bagi negara.
Terlepas dari kampanye2 hitam, negatif yg ikut bermain selama pilpres.. pilpres kali ini memberikan pengalaman politik yg sangat kaya sekali padaku. Bukan sekedar permainan politik, tp melihat karakter n reaksi orang2 disekitarku.. Terutama komen2 yg keluar dari mulut2 mereka.
Selama ini aku belajar, dan mengajarkan pd adik2ku di organisasi.. bahwa dalam satu kelompok "Beda pendapat itu boleh.", justru itu bagus, krn perbedaan akan mempertajam pemikiran kita. Seringkali pola pikir n prinsipku justru dipertajam oleh teman2 yg berbeda pendapat denganku, bukan yg sepaham (berkah dari sepaham adalah sebuah dukungan). Jadi beda pendapat tidaklah membuat kita harus berbeda atau berpisah.
Kalau beda pendapat dianggap masalah, aku yakin semua suami istri didunia ini pasti mengalami perceraian. Kualitas kita justru ditentukan bagaimana kita menyikapi perbedaan pendapat tersebut.
Aku juga banyak melihat protes dan keluhan2 dari rekan2ku d media sosial perihal menjelek2kan capres lawan dan menyanjung2 capres pilihan.
Komentarku? "Trus emang masalahnya dimana?"
Secara manusia, demikianlah yg memang biasa terjadi, kan bukan hal baru. Wajarlahh.. Setiap orang punya sudut pandang yg berbeda dan mereka berhak menyerukan kesukaannya.
Saya punya sahabat yg punya selera yg amat sangat jauuuuh dari seleraku.
Buatku yg menyukai desain yg simple n menggilai basic style, selera dia tuh ngga banget, dan bahkan ekstrimnya, benda pilihannya justru benda yg seringkali benda paling aku hindari untuk tertempel dibadanku.