Mohon tunggu...
Temmy Megananda
Temmy Megananda Mohon Tunggu... Administrasi - masyarakat milenial bandung

Manusia biasa yang suka JKT48

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Mengenal Charles Leclerc, Pembalap Muda Ferrari Kebanggaan "Merah Putih"

20 Mei 2022   10:04 Diperbarui: 20 Mei 2022   10:30 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Charles Leclerc usai menjuarai GP Bahrain 2022 (Foto: Reuters/Hamad I Mohammed)

Merah Putih berkibar di Ajang balap nomor 1 di dunia yaitu Formula One. Charles Leclerc berhasil mengibarkan "Merah Putih"di puncak podium pada 2 gelaran balap musim 2022 sejauh ini yaitu GP Bahrain dan GP Australia. 

Ia juga memperoleh Podium ke 2 di gelaran GP Miami dan GP Arab Saudi. Hal ini membuatpara penggemar memperkirakan bahwa musi ini adalah masa kebangkitan Ferrari, tempat Charles Leclerc bernaung.

Eitss... tapi tunggu dulu, Merah Putih disini bukan Indonesia, melainkan Monako. Ya, pria kelahiran 16 Oktober 1997 itu lahir di Monte Carlo dan berkebangsaan Monako. 

Monako dan Indonesia sendiri memiliki kesamaan bendera, yang membedakan hanya dimensi serta ukuran bendera kedua negara tersebut. Ia merupakan salah satu pembalap Formula 1 yang berasal dari Monako dan nampaknya di musim 2022 ini ia akan membawa Panji Tim Kuda Jingkrak Kembali ke habitat juaranya.

KEMENANGAN BERSAMA FERRARI

Bagi pecinta formula 1 tentu mengenal Ferrari. Tim yang berbasis di Italia tersebut memiliki sejarah amat Panjang di Formula 1. Namun beberapa tahun kebelakang menjadi masa-masa yang cukup suram tim kuda jingkrak tersebut. 

Bagaimana tidak, dominasi tim Mercedes sangat tidak terbendung, mungkin baru di musim 2021 kemarin saja Mercedes mendapatkan saingan yang cukup mumpuni lewat pembalap Tim Redbull asal Belanda, Max Verstappen yang tahun ini seiring melemahnya dominasi Mercedes dan kebangkitan Ferrari, Redbull dan Verstappen tentu Kembali menuai ancaman.

Leclerc bergabung Bersama Ferrari Academy sejak 2016. Kiprahnya pun cukup dominan di Formula 2 hingga akhirnya berhasil naik ke ajang balap paling prestisius yaitu Formula 1 bersama tim Sauber Alfa Romeo. Alfa Romeo sendiri bermesinkan Ferrari yang membuat Leclerc tetap berada pada radar tim kuda jingkrak tersebut.

Debutnya Bersama Sauber nampaknya cukup impressive sehingga membuat Ferrari merekrutnya untuk musim 2019 dan menukar posisinya di Alfa Romeo dengan Kimi Raikkonen. Dan di musim 2019, tepatnya pada gelaran GP Belgia, ia berhasil memperoleh kemenangan perdananya di Formula 1 dan menjadikan pembalap Ferrari termuda yang memenangi sebuah balapan Formula 1.

Charles Leclerc 2018 Alfa Romeo (Foto: Twitter @LeclercNews)
Charles Leclerc 2018 Alfa Romeo (Foto: Twitter @LeclercNews)

Sensasi Leclerc tak berhenti sampai disitu, pada gelaran GP Italia di sirkuit Monza yang notabene kandang Ferrari, ia berhasil memperoleh kemenangan yang dirayakan oleh Sebagian besar warga Italia dan Fans Ferrari di seluruh dunia.

Namun demikian, nampaknya manisnya musim tersebut tak mampu membendung Mercedes untuk meraih gelar juara konstruktor dan Lewis Hamilton merebut gelar juara dunia. Leclerc pun menyelasaikan musim 2019 di posisi ke 4 pada klasmen akhir pembalap.

MASA KELAM FERRARI

Pada musim 2020 dan 2021, Leclerc tak mampu berbicara banyak. Entah apa masalahnya tapi yang jelas pada dua musim tersebut Ferrari Nampak menjadi tim "Medioker", jauh dari habitat juaranya meskipun di beberapa musim sebelumnya juga tetap kalah dari Mercedes, namun di 2020 dan 2021 Leclerc dan Ferrari Nampak tak bisa berkata banyak.

Di Musim 2020, Leclerc Finish di posisi 8 klasmen akhir pembalap, dan pada musim 2021 ia berada pada posisi 7 klasmen akhir pembalap. Sesuatu yang cukup aneh untuk tim sekelas Ferrari yang biasanya berada pada jajaran atas pembalap.

Bahkan di 2021, untuk pertama kalinya rekan satu tim nya memperoleh posisi yang lebih baik darinya. Hal yang sebelumnya tak pernah terjadi karena ia merupakan pembalap utama tim kuda jingkrak. 

Hingga akhirnya di musim 2022 ia berhasil membawa kejayaan Kembali ke tim tersebut. Setidaknya hingga 5 balapan awal musim 2022, ia masih mengisi posisi puncak klasmen sementara pembalap yang dibayangi oleh juara dunia musim lalu, Max Verstappen.

HASIL BURUK DI RUMAH SENDIRI

Monako telah lama menggelar balapan formula 1. Namun sangat sedikit pembalap berprestasi dari salah satu negara paling kecil di dunia itu. Bisa dibilang Leclerc adalah pembalap tersuksesnya. Namun keinginannya yang besar untuk membuat public Monako bangga tak sejalan dengan nasib sial yang dialaminya di setiap seri balapan GP Monako.

Pada tahun 2018, ia menabrak pembalap Torro Rosso asal Selandia Baru, Brendon Hartley yang mengharuskannya keluar dari balapan. Hal itu sangat disayangkan banyak pihak karena harapannya untuk membanggakan negaranya kandas.

Pada tahun 2019, Bersama Ferrari, ia juga tampil cukup mengecewakan. Ia tampil buruk sehingga harus keluar dari balapan. Padahal musim itu performa nya Bersama Ferrari cukup apik.

Charles Leclerc musim 2019 GP Monaco dan Gagal Finish (Foto: Leanne Boon/Octane Photographic Ltd.)
Charles Leclerc musim 2019 GP Monaco dan Gagal Finish (Foto: Leanne Boon/Octane Photographic Ltd.)

Di 2021 saat GP Monako Kembali hadir setelah pada 2020 harus absen karena Pandemi Covid-19, ia berhasil mencatatkan Pole Position dan berhak start dari posisi terdepan. Namun saying seribu saying, hasil tersebut diraih dengan mengorbankan keadaan mobilnya yang hancur akibat menabrak dinding pembatas saati sesi kualifikasi. Mobilnya pun tak berhasil diperbaiki hingga race berlangsung.

Bahkan saat event resmi GP Monako 2022 belum dimulai, ia sudah mengalami kecelakaan dan menabrakan mobil lawas ferrari tahun 1974 yang pernah dikendarai mendiang Niki Lauda saat event Monaco Historic Grand Prix. 

PERPANJANGAN KONTRAK HINGGA 2024

Kiprah Leclerc Bersama Ferrari nampaknya akan masih terus berlangsung. Pembalap muda tersebut berhasil memperpanjang kontraknya Bersama Ferrari hingga 2024. Dan hasil baik di awal musim 2022 nampaknya akan menjadi nilai plus baginya untuk tetap bertahan bersama Ferrari bahkan hingga musim-musim selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun