Mohon tunggu...
Temmy Megananda
Temmy Megananda Mohon Tunggu... Administrasi - masyarakat milenial bandung

Manusia biasa yang suka JKT48

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Rancaekek, Daerah Langganan Banjir yang Penuh Sejarah

11 Februari 2020   17:00 Diperbarui: 11 Februari 2020   21:59 3795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Stasiun Radio NIROM di kampung Babakan radio Rancaekek. Foto: balebandung.com/Uwak Nuekanera

Rancaekek, sebuah nama yang cukup aneh dan asing di dengar. Namun belakangan nama daerah ini sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Bukan karena prestasinya, melainkan karena banjir yang hampir selalu hadir saat hujan deras tiba. 

Yup, beberapa waktu lalu bahkan nama Rancaekek sempat menjadi Trending Topic di jagad media social Twitter karena warga dan para pengguna jalan yang cukup frustasi akan bencana rutin ini.

Namun tahukah kalian bahwa Rancaekek sebenarnya memiliki sejarah yang cukup menarik untuk diketahui. Berdasarkan kamus bahasa sunda, Rancaekek berasal dari dua suku kata, yaitu Ranca dan Ekek. Ranca berarti Rawa, sementara Ekek berasal dari nama sebuah spesies burung yang endemik di kawasan ini yaitu burung Ekek atau nama lainnya adalah Javan Green Magpie.

Secara administratif, Rancaekek berada di Kabupaten Bandung. Namun kawasan banjir yang selama ini terkenal dengan sebutan Rancaekek justru bukan di Rancaekek, melainkan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. 

Kawasan tersebut merupakan [erbatasan antara Bandung dan Sumedang. Sedangkan jalan yang tergenang merupakan jalan nasional. Artinya, banjir di kawasan ini merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk pemerintah pusat.

Berbeda dengan kecamatan lainnya yang memiliki keramaian terpusat, penduduk di rancaekek tersebar di berbagai desa. Tidak ada kawasan ramai yang spesifik di kecamatan ini. Pusat pemerintahan berada di jalan Rancaekek-Majalaya tepatnya di desa Rancaekek Wetan. 

Di Rancaekek tidak ada alun-alun. meskipun terdapat sebuah masjid besar yang dinamakan Masjid Raya Rancaekek di kawasan Dangdeur, namun masjid raya ini berada cukup jauh dari pusat pemerintahan. Berbeda dari ciri khas kecamatan lainnya yang menempatkan pusat pemerintahan di dekat masjid raya serta alun-alun.

KAWASAN BERSEJARAH

Tidak ada sumber pasti mengenai wilayah ini, tapi memang sejak awal kawasan ini dinamakan Rancaekek. Sejarah Rancaekek tidak lepas dari keberadaan jalur kereta yang melintasinya. Terdapat sebuah stasiun yang berada di ketinggian 668 meter diatas permukaan laut.

Stasiun Rancaekek Zaman pendudukan Belanda. Sumber: Tropenmuseum.
Stasiun Rancaekek Zaman pendudukan Belanda. Sumber: Tropenmuseum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun