Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Makna Kehidupan

30 Januari 2019   21:57 Diperbarui: 31 Januari 2019   06:12 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ini rahasia kehidupan. Aku sudah mulai memahaminya. Tuhanku menjadikan dirimu bagai burung bangau dengan danau hangat dipenuhi ikan dan serbuan hijau yang menakjubkan. Warna warni indah bumi pertiwi yang menyilaukan.

 Sementara ia tarkdirkan diriku sebagai oase yang bertahan di padang pasir agar para musafir bisa mereguk air dengan kenikmatan tanpa ada rasa getir.

 Ini keindahan, dan oase tak pernah bermimpi untuk berpindah bumi. Inilah yang menjaga dunia kita tetap bertahan dalam kurun waktu melebihi 3 milyar tahun lamanya.

 Kita? sesaat. Menghiasi dunia dengan bentuknya masing-masing. Dengan jalannya sendiri-sendiri. Dengan takdirnya yang pasti.

 Jadi?
 Aku bersyukur pada keadaan diri, aku bersyukur pula atas hadirnya sebuah hati yang memberi angin segar semilir yang kunanti sejak ribuan tahun lamanya.

 Tapi.
 Kini tetap harus kusadari duniaku dan duniamu jauh berbeda.

 Bandung, 31032017

Salah satu puisi yang dibuat untuk menjawab puisi seorang sahabat. 

Bandung, 30 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun