Ini rahasia kehidupan. Aku sudah mulai memahaminya. Tuhanku menjadikan dirimu bagai burung bangau dengan danau hangat dipenuhi ikan dan serbuan hijau yang menakjubkan. Warna warni indah bumi pertiwi yang menyilaukan.
 Sementara ia tarkdirkan diriku sebagai oase yang bertahan di padang pasir agar para musafir bisa mereguk air dengan kenikmatan tanpa ada rasa getir.
 Ini keindahan, dan oase tak pernah bermimpi untuk berpindah bumi. Inilah yang menjaga dunia kita tetap bertahan dalam kurun waktu melebihi 3 milyar tahun lamanya.
 Kita? sesaat. Menghiasi dunia dengan bentuknya masing-masing. Dengan jalannya sendiri-sendiri. Dengan takdirnya yang pasti.
 Jadi?
 Aku bersyukur pada keadaan diri, aku bersyukur pula atas hadirnya sebuah hati yang memberi angin segar semilir yang kunanti sejak ribuan tahun lamanya.
 Tapi.
 Kini tetap harus kusadari duniaku dan duniamu jauh berbeda.
 Bandung, 31032017
Salah satu puisi yang dibuat untuk menjawab puisi seorang sahabat.Â
Bandung, 30 Januari 2019