Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan dalam Pandangan Penyair (Soni Versus Mim)

15 Desember 2018   18:51 Diperbarui: 18 Desember 2018   11:40 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wow! Luar biasa! Bahkan di antara penyair ada kesamaan dalam menggambarkan fenomena hujan menyertai perasaan mereka yang suram.
Hanya saja pada puisi Mim bagian akhir dibuat seimbang;

karena pahit
sesungguhnya adalah manis yang berkelit

Berbeda dengan Soni yang ingin menegaskan kepedihannya:

kau torehkan warna sepi, dan malam
datang kepadaku bagai usungan mayat
tanpa kepala, Dingin tak bertepi

Dalam puisi keduanya terdapat percakapan antara "kau dan aku" kesamaan yang sangat signifikan. Percakapan ini sepertinya terjadi antara dua orang kekasih atau orang yang sangat dikasihi. Biasanya antara lelaki dan wanita atau suami dan isteri.

Dua puisi di atas hanyalah satu perwakilan rasa hujan oleh kedua penyair. Lalu perwakilan rasa apalagi yang bisa dijabarkan dalam hujan?

Isi puisi Soni yang berjudul 'Saat Hujan' menandaskan bahwa ia bersuka cita atas hadirnya hujan. Penggalan puisinya:

Sudah biasa 
aku mendengar simfoni sunyi 
Sehabis hujan dijalanan
....
....
...
Esoknya adalah fajar 
mengekalkan kicau burung
lalu sisa embun di dahan;

berkemas, membumbung
ke dalam baris sajak-sajakku
yang sarat cinta
semekar mawarNya

1983

Terasa sekali puisi ini menyiratkan rasa syukur atas hadirnya hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun