Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duhai Imelda

12 Desember 2018   05:55 Diperbarui: 12 Desember 2018   06:19 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

duhai Imelda
dimana kau berada
kau menghilang tanpa kabar berita

aku mengenang senyummu
senyum manis seorang gadis
yang melupakan isak tangis

aku bahagia saat kau bercerita
tentang tumpukan koran yang kau jadikan sarapan dan makanan harian

kau cintai kertas yang penuh kata berkelas
kau rindui cerita dari surat kabar yang kini tak lagi beredar seperti wajahmu berpendar dalam ingatanku yang memudar

duhai Imelda
langkah kakimu kerap terbata
terguncang hebat saat melangkah walau satu dua
timpang yang kau derita tak membuatmu berduka
kaulah wanita yang berhati baja
ditengah berjuta tempaan luka tetap saja terlihat bahagia

duhai Imelda
masihkah kau ingat
saat sebuah tanya terlontar
di Bis wisata yang bergetar

apa yang terjadi dengan sebelah kaki,
kau menjawab semenjana
dan pipimu masih tetap merona
;polio mengalahkanku

senyummu Imelda kurindukan
tawamu Imelda kunantikan
binar matamu Imelda tak terlupakan

tak kusimpan fotomu
tak kucatat alamatmu
namun kenangan tentangmu
terekam kuat dalam ingatan

akankah kita bersua kembali dan matamu masih bersinar mengalahkan cahaya terang mentari pukul dua nanti

Cuitan rinduku, kepada Imelda Tanjung (1987-1990) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun