Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebening Mata Kinasih

20 November 2018   08:09 Diperbarui: 20 November 2018   08:30 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerudung oranye membuat wajahnya semakin bersinar. Baru sekarang Bambang bisa menatap Kinasih seksama, ternyata mata Kinasih bening sekali. Kacamata yang biasa dipakai Kinasih masih tergeletak di atas meja berbaur dengan mainan adik-adiknya.

Mata telanjang Kinasih menggambarkan hatinya yang juga bening. Bambang membatin, Kinasih benar-benar wanita istimewa.

Ia ingin menulari hatinya dengan cahaya bening yang dimiliki Kinasih.

Kinasih buru-buru menyahut "Tak perlu repot, di sini sudah banyak buah, kok! Sebagian besar sudah ranum. Kau cicipi nanti ya? Semuanya dipupuk dengan bahan organik hingga jauh lebih aman dan menyehatkan." 

"Adik-adik sedang pergi mengaji di Mesjid dekat sini. Ayah sedang mengajar anak-anak disekitar sini mengaji, sehabis Maghrib baru mereka pulang." Kinasih menjelaskan dengan suara penuh kelembutan berbeda dari biasa yang Bambang dengar selama ini. Tegas dan tajam.

Lanjutnya lagi, "Sebenarnya hari ini saya berniat masuk, hanya saja ummi masih khawatir. Beliau baru mengijinkan besok untuk kuliah." 

"Saya berjanji akan makan buah-buahan ini, tapi ijinkan saya menjemput kamu besok, biar kamu tidak terlampau lelah harus naik turun angkot beberapa kali. Setuju?" Sambut Bambang meminta sungguh-sungguh agar Kinasih sepakat dengannya.

"Kita tidak akan berduaan saja! Saya akan bawa adik perempuan untuk menemani, kebetulan dia punya tugas dari sekolahnya untuk survey ke kampus yang kelak dipilihnya. Bagamaina Kinasih?" Pinta Bambang penuh harap.

Kinasih mengangguk lemah, bagaimanapun ia pikir harus menghargai Bambang. Bambang memang tidak berwibawa dimatanya namun kali ini persahabatan yang ditawarkan olehnya terasa sangat tulus mampu menembus jeruji hati yang terpasang kokoh. Jeruji itu  berubah menjadi kristal bening yang memantulkan cahaya penuh kehangatan.

Bandung, 20 November 2018

Teriring seperangkat do'a untukmu ananda, Husaina Al-atiq 20-11-2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun