Mohon tunggu...
Temagar.com
Temagar.com Mohon Tunggu... -

Temagar.com adalah sebuah halaman yang merangkum beragam informasi menarik dari berbagai sumber, dan di harapkan dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebelum Ada Pembalut, Inilah Benda yang Digunakan Wanita Saat Haid

3 Juni 2017   11:59 Diperbarui: 3 Juni 2017   13:13 2040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beruntunglah semua wanita yang hidup di masa sekarang dengan ditemukannya pembalut. Di masa lalu, ketika menstruasi/haid, kaum hawa memakai benda-benda yang mungkin membuat perempuan sekarang merasa kaget !

Ingin tahu apa saja yang dipakai wanita ketika menstruasi berabad-abad lalu? Berikut beberapa di antaranya :

1. Papirus

Papirus ialah kertas tebal yang dipakai untuk mencatat oleh orang Mesir kuno. Papirus dibasahi, lantas dihaluskan, dan dipakai sebagai pembalut. Hanya saja masih belum diketahui seberapa banyak darah yang dapat ditampung papirus.

2. Lumut

Tumbuhan ini dapat ditemukan di tempat-tempat lembap. Perempuan memasukkan lumut ke dalam kain lantas menggunakannya sebagai pembalut. Meskipun gagasan ini tak buruk, bagaimana dengan mahluk-mahluk mikro yang terdapat di tumbuhan tersebut? Sulit membayangkannya.

3. Pasir

Wanita Cina kuno memakai pasir yang dimasukkan ke dalam kantung dan ke dalam kain, guna menyerap darah menstruasi. Bila kain telah basah, mereka tinggal melemparkan pasirnya, membasuh kainnya, dan lantas menggunakannya lagi.

4. Rumput

Di Afrika dan Australia, perempuan memakai rumput ketika datang bulan. Masalahnya, tak seluruh rumput lembut dan lentur. Di tidak sedikit daerah permukaan rumput kaku, tajam, dan dapat melukai kulit.

5. Sabuk menstruasi

Ini ialah bentuk mula dari pembalut. Sabuk yang lentur dilengkapi dengan bantalan mengandung kapas. Sabuk dipakai saat menstruasi dengan teknik mengikatkannya ke pinggang dan bantalan terletak tepat di vagina. Sabuk ini dikembangkan pada 1800-an dan masih dipakai hingga 1970-an.

6. Perban

Perban ialah hasil karya semua perawat di masa Perang Dunia I. Di Prancis, semua perawat memakai perban guna mengobati semua serdadu yang terluka. Karena sifatnya menyerap darah, semua perawat tersebut kemudian beranggapan kenapa tidak memakai perban ketika menstruasi?

7. Kain perca

Kita barangkali sedih ketika mengetahui kenyataan nenek dulu memakai* baju-baju bekas sebagai pembalut. Baju bekas, khususnya yang berbahan katun, dipotong kecil-kecil, kemudian dimasukkan ke celana dalam. Bila telah basah, bahan tersebut dibersihkan lagi dan dipakai kembali. Meski tidak nyaman, baju bekas ialah pilihan yang lebih baik dibanding pasir dan rumput.

8. Bulu domba

Wanita Romawi memakai gulungan bulu domba, dan sudah tentu sangat berat ketika basah.

9. Serbuk kayu

Percaya atau tidak, namun kayulah yang dipakai wanita Yunani ketika menstruasi. Mereka mengikat potongan-potongan kecil kayu dengan kain tiras dan memasukkannya ke dalam celana. Kayu tak menyerap darah, namun kain tiras menyerap.

10. Bulu binatang

Kaum wanita yang hidup di wilayah dingin paling bergantung pada bulu hewan saat datang bulan. Di tempat-tempat dengan daratan tertutup es, paling sulit menggali rumput atau pasir, sampai-sampai bulu hewan menjadi opsi terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun