Mohon tunggu...
Teja
Teja Mohon Tunggu... Buruh - Keterangan Profil harus diisi

Mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Upah Buruh Versus Kebutuhan Hidup di Indonesia

8 Februari 2012   20:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:53 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besarnya upah minimum yang tidak cukup untuk kebutuhan hidup layak akan berakibat pada beberapa hal. Pemenuhan kebutuhan hidup layak yang tidak terpenuhi akan mengakibatkan penurunan produktifitas buruh. Produktifitas buruh yang rendah akan mengakibatkan penurunan produktifitas perusahaan dan akhirnya akan menurunkan produk domestik regional brutto Indonesia. PDRB yang rendah akan mengurangi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu, permasalahan ini perlu diselesaikan bersama oleh ketiga komponen tersebut: pemerintah, pengusaha, dan buruh. Pada peraturan yang telah disebutkan sebelumnya, pemerintah menetapkan bahwa komponen kebutuhan hidup layak akan dipenuhi secara bertahap. Penahapan tersebut sebaiknya dipercepat untuk dijadikan dasar konsep upah layak dan mengubah konsep upah minimum yang ada.

Sumber:

  • Biro Pusat Statistik
  • Undang-undang no 13 tahun 2003
  • Keputusan menteri tenaga kerja no 17 tahun 2005

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun