Latar Belakang
Berdasarkan penyebaran AKPD kelas XII MIPA 1 SMAN 1 Kerek pada bulan Juli 2022, ditemukan Sebanyak 67% atau 21 peserta didik sulit meninggalkan ketergantungan dengan media sosial (FB, WA, IG, dll).
Selanjutnya kami menggali data melalui wawancara dan observasi peserta didik, kami temukan ada seorang peserta didik yang mempunyai masalah kecanduan medsos yang cukup tinggi. Peserta didik memiliki masalah tentang kecanduan medsos ini disebabkan karena:
- Mempunyai hubungan asmara dengan lawan jenis
- Mengakses Instagram karena ada konten yang disukainya
Hal ini tentu saja sangat mengganggu, karena mempengaruhi pelajaran, pergaulan dan bahkan aktifitas di rumah. Untuk itu akan diberikan layanan konseling individu untuk mengurangi waktu penggunaan medsos (dalam hal ini aplikasi WA) bagi peserta didik.Â
Di sini akan digunakan pendekatan behavior dengan teknik shaping. Kami menggunakan teknik ini dengan harapan mengurangi waktu penggunaan aplikasi media sosial oleh peserta didik. Peserta didik akan diberikan reinforcement positif/negatif sesuai dengan berkurang atau tidaknya waktu penggunaan aplikasi media sosial di handphone peserta didik.
Penting untuk dibagikan
Praktik ini penting untuk dibagikan kepada peserta didik karena ketergantungan media sosial pada kalangan peserta didik semakin marak, umum terjadi dan sangat sulit untuk dikendalikan.Â
Dimana apabila peserta didik tidak dapat mengendalikan ketergantungannya pada medsos akan sangat berpengaruh pada kegiatan sehari-hari mereka dan tentunya akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar mereka.Â
Kurangnya batasan yang diberikan oleh orang tua mereka, membuat sebagian peserta didik sangat dengan mudah mengakses medsos tersebut sehingga mereka dengan leluasa menggunakan medsos hingga mengganggu jam belajar mereka bahkan juga mengganggu jam tidur yang mengakibatkan kesehatan mereka juga menurun.
Peran dan Tanggung jawab
Dalam mengatasi permasalahan, ini tentunya guru BK merupakan salah satu pihak yang juga bertanggung jawab untuk membantu peserta didik mengatasi dan mengurangi permasalahan sulitnya mengendalikan diri terhadap media sosial melalui kegiatan dalam layanan konseling individu.