Sruputtt.... ah nikmatnya teh hangat ini begitu batinnya. Hangatnya teh itu membuat lelahnya hilang seketika hingga akhirnya Karmin tertidur di sofa. Tubuhnya yang kurus itu seperti terhempas diterjang badai kehidupan. Â
Tsunami wabah covid-19 yang membuat ciut hati banyak orang. Gamang menyisiri perjuangan ini. Baginya hidup dan mati itu adalah suratan Illahi. Tidak ada orang yang tahu dan itu adalah hak prerogatif Allah semata. Hidup adalah perjuangan untuk mencari nafkah anak dan istrinya.
Tidur Karmin semakin lelap, selelap mimpi-mimpinya untuk menggenggam dunia. Menggenggam sejumput harapan di atas pandemi covid-19. Tekadnya sudah bulat, apapun yang terjadi dia harus berjuang agar tetap hidup.
Penulis : Teguh Wiyono
KBC-50
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H