Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kecanduan Gim Sebabkan Gangguan Kejiwaan

28 Maret 2020   19:34 Diperbarui: 28 Maret 2020   19:41 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan kesehatan dunia (WHO) menjelaskan bahwa anak yang kecanduan game itu termasuk gangguan jiwa atau gangguan mental. WHO memasukkan kecanduan bermain game sebagai gangguan mental baru yang disebut gaming disorder, sebagai gangguan mental, perilaku, dan gangguan saraf. Perilaku ini ditandai dengan ketidakmampuan diri sendiri untuk mengendalikan hasrat bermain game. Semua tidak bisa mengendalikannya. Siapapun itu termasuk orang tuanya. Pikirannya hanya tertuju pada game saja. 

Atasi dengan terapi

Jika sudah seperti ini salah satu jalan ya anak harus dibawa ke dokter jiwa. Anda bisa juga melakukan dengan hipnoterapi. Namun aebelumnya perlu juga dilakukan pendekatan pada anak. Rayu anak secara halus dan diberi pengertian mengenai dampak bermain game. 

Jika anak anda sudah sangat sukar untuk diberi penjelasan berarti satu-satunya jalan adalah dengan membawanya ke psikiater atau melalui hipnoterapi. Rumah Sakit Jiwa pun terbuka untuk menangani terapi gangguan ini. Umumnya Dokter jiwa akan memberikan terapi yang cocok untuknya. Ada tiga terapi:

- Cognitif Behavior Therapy (CBT)

- Motivational Interview

- Terapi Perilaku

Selanjutnya anak anda bisa juga menjalani hipnotherapy. Ini diperlukan orang yang ahli dan memiliki sertifikat sebagai hipnoterapis. Tidak bisa dilakukan oleh orang yang hanya bisa menghipnotis saja. Anda bisa bertanya ke penulis jika memiliki keluhan.

Penulis: Teguh Wiyono

KBC-50

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun