Mohon tunggu...
Teguh Prayoga
Teguh Prayoga Mohon Tunggu... mahasiswa -

saya anak pertama dari dua saudara, yang terlahir sebagai laki - laki tulen

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Tak Bisa

13 Desember 2016   09:54 Diperbarui: 13 Desember 2016   10:05 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memetik gitar dengan nada anggun penuh luka.

Meriahkan jiwa seraya hati teriakkan rindu.

Lagu yang biasa didengar untuk masa lalu dimainkan kembali.

Dengan suasana berbeda, sepi layaknya parasite yang menjangkit hati.

Lirik yang menggambarkan nuansa pilu.

Menghebohkan telinga yang menjalar sampai ke mata.

Meneteskan kesedihan atas dinginnya hujan yang turun dimalam ini.

Mengharapkan hujan menghapus segala kenangan.

Tetapi dinginnya sama seperti dingin sikapmu kepadaku.

Aku tak bisa, berdiri tegak melihatmu berpangku tangan dengannya.

Aku tak bisa, mengucap selamat malam dengan nada mesra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun