Mohon tunggu...
Teguh NurRochim
Teguh NurRochim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Saya merupakan seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UNY. Saya sangat menyukai petualangan dan hal-hal yang baru. Meskipun seorang yang aktif dan banyak belajar di dunia komunikasi, akan tetapi basic skill saya lebih cenderung ke bidang olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Kulit Akhir Bulan Penyelamat Mahasiswa dari Kelaparan

12 Mei 2024   15:01 Diperbarui: 12 Mei 2024   15:21 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata akhir bulan? Ngenes, dompet tipis, tagihan, atau hal-hal mengerikan lainnya. Pantas saja, saat akhir bulan menyerang pasti kondisi keuangan kita tengah dilanda krisis dan kestabilan ekonomi terganggu. D

ompet menjadi tipis dan lambung ikutan meringis. Terkadang kita menganggap bahwa hidup hanya berjalan 3 hari saja, kemarin, hari ini, dan juga esok pagi. Sehingga seringkali kami sebagai mahasiswa menghamburkan banyak uang di awal bulan tanpa mempertimbangkan dampak terburuknya. 

Saya sebagai mahasiswa yang memutuskan untuk merantau ke Jogja juga sempat terkejut dengan keadaan di sini. Jogja yang dikatakan oleh banyak orang sebagai kota dengan biaya hidup yang murah, kota yang tenang, dan juga sebagai tempat menetap di usia senja mungkin statement itu hampir sudah tidak berlaku. Karena pada dasarnya biaya hidup di Jogja juga sama dengan sebagian kota besar lainnya. Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jogja yang rendah sangat kontradiktif dengan statusnya sebagai daerah istimewa.

Namun disini yang ingin saya bahas bukan keresahan saya ketika menginjakkan kaki dan tumbuh di Jogja. Melainkan sebuah tempat makan yang tak jauh dari Jalan Gejayan ini. 

Jalan Gejayan sendiri merupakan jalanan yang paling padat seantero Yogyakarta. Namun dibalik kemacetan yang menguras kesabaran terdapat rumah makan yang menyediakan menu nasi kulit ayam. 

Rumah makan tersebut bernama “Nasi Kulit Akhir Bulan”. Nasi Kulit Akhir Bulan terletak di Gang Mawar No. 2, Santren, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Warung ini menyediakan berbagai menu nasi kulit dengan varian saus seperti mentai, gochujjang, dan juga cheedar. 

Konsep dari rumah makan ini adalah prasmanan, atau ambil semuanya sendiri. Siapa yang tidak tertarik coba? Apalagi pas akhir bulan. Kita dapat mengambil nasi, kubis goreng, sambal dan es teh sesuai keinginan kita. Bahkan untuk nasi dan esteh bisa refill atau isi ulang. Selain itu terdapat dua jenis nasi, yaitu nasi putih biasa dan juga nasi daun jeruk. Disini yang tidak prasmanan hanya kulit ayam gorengnya saja, yaitu dengan ditimbang oleh mbak penjualnya sesuai dengan harganya.

instagram.com/nasikulitakhirbulan
instagram.com/nasikulitakhirbulan

Rumah makan yang menyediakan menu secara prasmanan mungkin menjadi sebuah hidden gem bagi para mahasiswa. Karena dengan bermodalkan uang pas-pasan sudah dapat menghibur perut yang keroncongan. Nah, yang istimewa dari Nasi Kulit Akhir Bulan adalah harganya yang sesuai dengan keadaan di akhir bulan. 

Tatkala kita tengah mengalami kanker (kantong kering) atau krisis ekonomi,  kita masih bisa merasakan makan makanan enak dengan harga yang ramah di kantong. Kalian hanya perlu menebus sebesar Rp. 15.000 untuk satu porsi nasi kulit dan segelas es teh. Bagaimana tidak puas, dengan hanya menggelontorkan uang Rp. 15.000, sudah dapat makan secara prasmanan hingga perut tak mengenal rasa lapar lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun