Mohon tunggu...
Teguh Nugroho
Teguh Nugroho Mohon Tunggu... Social Media Project Manager - Anak laki-laki yang suka kopi, pergi-pergi, dan kereta api

Second account, akun pertamanya udah lupa email saking terlalu lama nggak aktif. Kalo mau kenalan, silakan terbang ke blog thetravelearn.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Perjalanan di 5 Negara ASEAN, Ribet Nukerin Duit?

12 Juni 2023   14:54 Diperbarui: 12 Juni 2023   14:58 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Ho Chi Minh City, kendaraan daring adalah tumpuan [dokpri]

Saya cukup sering melakukan perjalanan di dalam region Asia Tenggara ini, dan memang senang melakukannya. Sementara, kita sendiri tahu, bahwa kesepuluh negara anggota ASEAN ini memiliki mata uang yang berbeda-beda. Andai ada sistem pembayaran yang terintegrasi di dalam negara-negara ASEAN, saya dan jutaan orang lainnya akan  terbantu sekali.

Pentingnya Sistem Pembayaran Terintegrasi di Asia Tenggara

Tahun lalu, saya mengajak istri melakukan perjalanan di 3 negara ASEAN: Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Perjalanan yang berkesan baginya, karena untuk pertama kalinya sejak membuat paspor 4 tahun lalu, dia akhirnya melakukan perjalanan lintas negara. Tidak seperti di tahun 2015, saat ini kita sudah berada di era digital. Kalau dulu hanya bisa naik taksi konvensional yang seringkali menetapkan harga tinggi untuk turis, sekarang sudah ada aplikasi ride hailing yang bisa dipakai di beberapa negara sekaligus. Itu juga lah yang kami lakukan di Vietnam dan Malaysia.

Di Ho Chi Minh City, kendaraan daring adalah tumpuan [dokpri]
Di Ho Chi Minh City, kendaraan daring adalah tumpuan [dokpri]

Sayangnya, meski aplikasinya sudah terintegrasi antarnegara, sistem pembayarannya masih sendiri-sendiri. Kami masih harus membayar dengan uang tunai karena uang elektronik yang digunakan di Indonesia tidak berlaku di negara itu. Lucu yekan. Pesan transportasinya sudah digital, tapi bayarnya masih manual. Seringkali ribet karena tidak ada uang pas, denominasi terlalu besar, atau bahkanseperti drama perjalanan saya di atasnggak ada uang tunai sama sekali hehe. 

Itu baru alasan pertama.

Bagi sebagian (atau malah banyak?) orang di Indonesia, Asia Tenggara adalah tempat bermain sehari-hari. "Besok malem mingguan di Singapore yok," atau, "Aku mau sarapan nasi kandar dulu di KL." Gampang banget ye ngomongnya, sultan mah bebaass.

Eh tapi emang bener. Ada yang bolak-balik Singapura buat meeting. Ada yang datang ke Penang buat berobat. Ada yang kulakan baju di Bangkok. Ada yang jajan cokelat favoritnya di KL. Pun sebaliknya. Orang Malaysia memborong baju di Bandung, orang Singapura healing ke Bali, atau orang Thailand yang ziarah ke candi-candi Indonesia. Belakangan saya juga sering menemukan Youtuber Thailand yang jalan-jalan di Indonesia. Kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) juga kelak akan menjadi daya tarik wisata tersendiri. Tingginya frekuensi perjalanan orang-orang di dalam kawasan Asia Tenggara membutuhkan terintegrasinya sistem pembayaran agar semakin mulus perjalanan.

Bangkok dengan pusat perbelanjaan, skytrain, dan MRT [dokpri]
Bangkok dengan pusat perbelanjaan, skytrain, dan MRT [dokpri]

Orang-orang Johor, Malaysia, yang bolak-balik masuk Singapura buat kerja aja punya special pass sehingga mereka nggak harus ikut antre panjang di jalur imigrasi biasa bersama ratusan wisatawan lain. Nah, kita bisa mengimplementasikan konsep serupa untuk sistem pembayaran kita. Setidaknya bisa diberlakukan dulu di antara Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand. 

Harapan yang Mulai Menjadi Nyata

Dua jempol saya berikan kepada Bank Indonesia dan pemerintah yang sudah berhasil mengupayakan terwujudnya kerjasama pembayaran lintas negara berbasis kode QR dengan Thailand sejak Agustus 2022 lalu. Per Februari 2023, BI mencatat total transaksi senilai lebih dari Rp8,5 milyar dari wisatawan Indonesia dengan QR Code di Thailand. Di Negeri Gajah Putih itu, Bangkok Bank dan Bank of Ayudhya adalah 2 institusi finansial yang menerima pembayaran dengan QRIS. Kabar baiknya, sejak 8 Mei 2023 Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia (BNM) sudah meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran antarnegara menggunakan QR Code. Asyik, nggak perlu lagi ribet tukar Ringgit dan Baht!

Hore, muter-muter KL bakal makin praktis pake QRIS [dokpri]
Hore, muter-muter KL bakal makin praktis pake QRIS [dokpri]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun