Mohon tunggu...
Teguh Si Mentor
Teguh Si Mentor Mohon Tunggu... Freelancer - sederhana saja

mari membaca

Selanjutnya

Tutup

Trip

Ada 2 Tipe Kepribadian Seorang Pendaki

21 November 2019   17:42 Diperbarui: 21 November 2019   18:34 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada 2 tipe kepribadian seorang pendaki:

Pertama: Pendaki yang ingin mengekpos alam, menambah foto galeri, kemudian di-upload di medsos. facebook, instagram, story whatsapp, dll, misalnya.

Kedua: Pendaki yang ingin mencari pengalaman baru dengan mendaki gunung yang belum pernah ia daki, kemudian ia ingin melihat sisi lain kehidupan dari sudut pandang yang berbeda dan tentu saja ia ingin merasakan ketenangan dan jauh dari kebisingan kota.

Gue review yang pertama ya, sebelumnya gue mau kasih analisis gue tentang kegiatan alam seperti mendaki gunung. 

Kalo dari kacamata gue tentang mendaki gunung, akhir-akhir ini memang hits banget dan banyak anak muda-mudi yang banyak banget mulai menggandrungi mendaki dari segala penjuru Indonesia. 

Tak heran memang keindahan pemandangan yang memanjakan mata dan daya tarik sport buat foto memang menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Awal tahun 2014 memang menjadi awal membludaknya para pendaki di tanah air, atau awal baru kemunculan instagram.

Kalo dari kacamata gue sih kenapa banyak para pendaki seperti yang sekarang ini ya salah satunya karena adanya instagram, kenapa gw bisa bilang kaya gitu, gw mulai mendaki mulai pertengahan tahun 2015, yang mana pada 2015 itu memang banyak pendaki, akan tetapi tidak banyak seperti pada tahun 2019 ini. 

Adanya instagram memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pendaki-pendaki pemula, mereka ingin tampil hits dengan sport foto yang bagus akhirnya para pendaki pemula mulai mendaki dan mengambil sport foto sebanyak dan sebagus mungkin untuk mereka upload di galeri instagram mereka masing-masing. 

Dengan adanya wadah penampung bagi para pendaki di instagram yang kemudian jika mereka upload foto pribadi kemudia menggunakan tagar para komunitas pendaki banyak kemungkinan foto yang mereka upload akan di repost ulang oleh para komunitas pendaki. 

Jika sudah di repost oleh komunitas pendaki, akan ada kemungkinan para followers komunitas pendaki akan ngefollow juga yang di repot akun komunitas pendaki tersebut. 

Dengan begitu akun pribadi yang menyertakan tagar ke komunitas pendaki tersebut akan diserbu oleh para pendaki yang menggunaka instagram dengan dalih ingin berteman di dunia per-instagraman. Terlebih lagi jika yang ngetag tersebut adalah cewe cantik, paham kan maksud gw. Red)

Kalo udah banyak followers yaa kalo dari kacamata gw sih mereka-mereka yang punya followers banyak jadi seneng dan makin percaya diri, pun terjadi juga sebaliknya, ini asumsi gw aja yah. Banyak para pemula pendaki yang seperti itu, mereka naik gunung gara-gara kepingin hits di instagram. 

Yaa, secara kalo mereka hits di instagram baik secara langsung maupun agak langsung asumsi gw sih nambah kepercayaan diri aja, juga nambah status sosial secara gak langsung ya. 

Toh dunia medsos memang seperti itu adanya. Kadang juga banyak kan orang yang secara individual agak terkenal di dunia nyata eh tapi di instagram ngehits nya minta ampun, yaa secara banyak cara buat terkenal di instagram, beli followers, likers, and comment misalnya. Etis ceplosan. 

Yaa kalo gw pribadi sih ngeliatnya  goblok aja, kok masih ada orang yang punya kepribadian yang gampang di tebak kek gitu, eh tapi yaa gw maklumin ajal ah namanya juga lagi terserang sindrom eksistensialisme Kwak, ini asumsi gw aja yaa, tentang poin kepribadian pendaki yang pertama.

Review gw yang kedua yaitu, ada juga tipe kepribadian pendaki yang berlawanan arah dari yang pertama nih sob. Yaitu para pendaki yang ingin mencari pengalaman baru, para pendaki yang ingin merasakan gunung-gunung baru yang belum pernah ia daki, para pendaki yang ingin melihat sisi lain dari kehidupan, para pendaki yang memang penat, jenuh, banyak masalah, dan memang sudah bosan dengan kebisingan kota, kemacetan jalan di sudut kota, dan rutinitas kantor, sekolah, maupun kampus yang membosankan. 

Ada juga tipe kepribadian pendaki yang ingin tadabur alam, menikmati keindahan yang telah tuhan ciptakan. Mereka juga masuk tipe kepribadian yang kedua ini.

Yaa tentu saja, tipe pendaki yang ke-dua ini juga memiliki akun instagram, dan banyak kemungkinan juga tipe yang ke-dua ini juga mengupload foto-foto terbaik mereka di instagram, hanya saja bedanya: tipe yang ke-dua ini memiliki niatan pergi ke gunung untuk, mencari ketenangan, tadabur alam, ingin mencari suasana lain saat pergi ke gunung, sedangkan pada tipe kepribadian yang pertama yaitu: mereka semata-mata pergi ke gunung untuk mencari view sport foto, dan mndapatkan foto-foto terbaik yang mereka inginkan kemudian udah bisa ketebak kan, apa yang mereka lakukan setelah sampai rumah masing-masing. Yaps mereka akan mengupload foto terbaik mereka dengan menyertakan hasta atau nge tag para akun komunitas pendaki.

Sebenernya banyak juga sih tipe kepribadian para pendaki dan  alasan mereka naik gunung, ada yang mereka naik gunung karena Cuma ingin membuktikan omongan temennya bahwa ia di cap tidak akan kuat mencapai puncak gunung A misalnya, akhirnya dengan tekat bulat dan pengetahuan tentang hiking seadanya di dampingi beberapa teman naik gunung akhirnya ia memberanikan diri hanya untuk membuktikan bahwa ia mampu mencapai puncak gunung A.

Dan setumpuk kepribadian serta alasan para pendaki naik gunung, tapi gw reviewnya 2 kepribadian aja untuk  menganalisis dan hipotesis gw supaya lebih rinci, detail dan moga aja kalian paham tentang poin-poin diatas yang udah gw paparin.

Oh iya, gw pengen ingetin satu kalimat yang wajib menjadi prinsip para pendaki:

JANGAN MENINGGALKAN APAPUN KECUALI JEJAK, JANGAN MENGAMBIL APAPUN KECUALI FOTO, JANGAN MEMBUNUH APAPUN KECUALI WAKTU. Dan satu lagi kalimat dari gw, jadilah pendaki cerdas.

Maksih juga bwt kalian yang sudah baca dan Salam lestari...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun