Mohon tunggu...
Teguh Muflih Rizky
Teguh Muflih Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Elektro

masih mencari jawaban

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembantaian Nanking, Kisah Sungai Yangtze yang Memerah

21 Juli 2020   18:30 Diperbarui: 21 Juli 2020   18:33 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung yang berada di tugu peringatan Nanjing, terdapat 300.000 korban yang namanya diukur dalam tugu tersebut. (flickr.com)

Rabe membuka rumahnya bagi para pengungsi dan memberikan ban lengan swastika NAZI agar aman dari kejaran tentara kekaisaran Jepang. Masyarakat Nanjing mengenalnya sebagai "Buddha dari Nanjing", selain John Rabe ada pula Wilhemina Vautrin yang memberikan perlindungan bagi ribuan perempuan.

Pada musim panas 1938 tentara kekaisaran Jepang memulai sebuah kejahatan internasional seperti yang terjadi di Nanjing dengan mengakibatkan ribuan gadis dari Korea, Tiongkok, Taiwan dan kemudian Filipina dan Indonesia diculik dan dipaksa untuk menjadi budak seks bagi tentara jepang setiap mereka menguasai wilayah tersebut. 

Para korban dinamakan "comfort women" atau dalam Bahasa jepang "jugun ianfu". Kasus kriminal ini akan diungkapkan pada pengadilan internasional di Tokyo setelah perang.

Untuk mengenang kejadian kelam ini pemerintah Tiongkok membangun sebuah museum yang dinamakan THE Memorial Hall of the Victims in Nanjing Massacre by Japanese Invaders sebagai pengingat kepada dunia agar kejadian kelam dimasa lalu ini tidak akan terjadi dimasa depan

Patung yang berada di tugu peringatan Nanjing, terdapat 300.000 korban yang namanya diukur dalam tugu tersebut. (flickr.com)
Patung yang berada di tugu peringatan Nanjing, terdapat 300.000 korban yang namanya diukur dalam tugu tersebut. (flickr.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun