Mohon tunggu...
Teguh Ikhmal Bakhtiar
Teguh Ikhmal Bakhtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Kosong itu isi, Isi itu kosong, teguhikhma@gmail.com

Apa yang membuat kamu yakin sekarang kamu sedang tidak bermimpi?

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksinasi Sudah Efektif untuk Menekan Angka Penularan Covid-19?

8 Juli 2021   09:52 Diperbarui: 8 Juli 2021   10:01 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal sehat untuk melanjutkan pembangunan negara.

  • Manfaat untuk orang sekitar

Di lingkungan yang mayoritas telah diimunisasi, maka mereka yang belum diimunisasi biasanya juga terhindar dari penyakit yang sehubungan dengan imunisasi tersebut, karena memang di lingkungan tersebut tidak ada orang yang terjangkit penyakit tersebut. Oleh karena itu eradikasi atau menghilangkan sesuatu penyakit dari lingkungan tersebut, misalnya Polio dilakukan tidak perlu mencapai 100 persen, jika yang diimunisasi telah mencapai 90 persen, maka telah dianggap berhasil. (Ariestia, 2015)

Pada masa-masa sekarang vaksinasi sangat gencar dilakukan untuk mengurangi dan menghambat penyebaran dari virus yang muncul pada akhir tahun 2019, banyak pula berbagai macam vaksin yang dibuat dari beberapa negara, setiap negara seakan-akan berlomba untuk membuat vaksin dari virus Covid-19, mulai sejak trending pada awal 2020 beberapa negara sudah mendeklarasikan untuk membuat vaksin Covid-19. Beberapa negara yang sekarang sudah menproduksi vaksin secara masal yang dipakai di Indonesia adalah:

  • PT Bio Farma (Persero)

PT Bio Farma (Persero) memiliki dua jalur untuk pengadaan vaksinasi Covid-19 yang melibatkan perusahaan BUMN. Pertama, bekerja sama dengan produsen vaksin asal China, Sinovac Biotech Ltd. Vaksin buatan Sinovac menggunakan inactivated virus atau virus yang dimatikan dalam pengembangan. Kedua, mengembangkan vaksin Merah Putih buatan dalam negeri, di mana PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman. Pada vaksin Merah Putih menggunakan protein rekombinan, DNA, dan RNA dalam pengembangannya.

  • Sinovac Biotech Ltd.

Sinovac, sebuah Huaxing Biotechnology Co., Ltd., menamai kandidat vaksin Covid-19 CoronaVac. Vaksin ini menggunakan virus Covid-19 yang tidak menular untuk memicu respons imun. Saat ini, Indonesia telah memasukkan 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 Coxing ke dalam kantong. Sebelumnya, pada tahap pertama, pemerintah Indonesia memperkenalkan 1,2 juta vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Kexing. Sementara itu, pada tahap kedua, pemerintah telah menerima 1,8 juta vaksin Covid-19. Bahan baku tersebut akan diproses oleh PT Bio Farma dalam waktu 1 bulan. Target Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin adalah menyediakan 12 juta dosis vaksin Xenoxin pada Januari 2021. Menurut Penny K Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berdasarkan uji klinis di Indonesia, vaksin Sinovac memiliki tingkat efektifitas 65,3%. Jumlah ini memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan minimal efikasi vaksin adalah 50%.

  • Rekomendasi: untuk usia 18 tahun ke atas
  • Dosis: 2 kali injeksi (0,5 mililiter) dengan jarak 14 hari
  • Efikasi: 65, 3 persen menurut uji klinis di Indonesia
  • Efek samping: nyeri, bengkak, dan kemerahan di area bekas suntikan, demam, lelah, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan muntah. Namun sebagian penerima vaksin dilaporkan tidak mengalami efek samping apa pun
  • Efek terhadap mutasi virus: sejauh ini, Sinovac diketahui masih bisa digunakan untuk melawan strain B1617 dari India. Uji lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui seperti apa efeknya terhadap mutasi lain.
  • AstraZeneca

    Pemerintah Indonesia memastikan siap membeli vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan biofarma asal Cambridge, Inggris AstraZeneca PLC. AstraZeneca dengan merk dagang AZD1222 ditemukan oleh Universitas Oxford bersama Vaccitech. Vaksin asal Inggris ini tercatat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasuki studi uji klinis fase ketiga. AstraZeneca akan menyuplai 50 juta dosis vaksin Covid-19 di Indonesia. Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan (MHRA) Inggris telah mengeluarkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin tersebut.

Berikut ini detail informasi mengenai AstraZeneca:

  • Rekomendasi: untuk usia 18 tahun ke atas
  • Dosis: 2 kali injeksi (0,5 mililiter) dengan jarak 8-12 minggu
  • Efikasi: 63,09 persen menurut WHO
  • Efek samping: nyeri, bengkak, dan kemerahan di area bekas suntikan, demam, tubuh menggigil, lelah, mual, dan muntah
  • Efek terhadap mutasi virus: menurut laporan Yale Medicine, sejauh ini, AstraZeneca lebih ampuh untuk melawan varian Alpha daripada Beta. Uji lebih lanjut masih dibutuhkan untuk strain virus lainnya. (Namira, 2021)
  • China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)

Pemerintah Indonesia telah memesan 60 juta dosis vaksin dari Sinopharm Group. Situs resmi Sinopharm melaporkan pada Rabu (13/1/2021) bahwa China menyetujui vaksin generik pertama untuk Sinopharm pada 31 Desember 2020 (Kamis). Lebih dari 60.000 sukarelawan dari 125 negara berpartisipasi dalam uji klinis Sinopharm CNBG Fase III di negara-negara berikut: Negara-negara di luar China, termasuk UEA dan Bahrain. Menurut analisis sementara, efektivitas vaksin lebih tinggi dari target awal, dan keamanan dan efektivitasnya juga melebihi tingkat standar WHO. Karena kriteria diagnostik untuk kasus yang terinfeksi dan prosedur peninjauan untuk uji klinis fase III berbeda dari satu negara ke negara lain, tingkat efektif 86% yang diumumkan oleh UEA dan 79,34% oleh China adalah benar dan efektif.

  • Pfizer Inc. and BioNTech

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun