Mohon tunggu...
Teguh Gunawan
Teguh Gunawan Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Arab, Universitas Al Azhar Indonesia

Prinsip berkarya hanya dua; Tulis lalu publikasikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Esensi Menjaga Iman dan Wudu: Tinjauan Naskah Kuno Ustaz Kholid

20 Juli 2022   16:25 Diperbarui: 20 Juli 2022   20:20 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-banten2016-khd030.html#ad-image-6 

Esensi Menjaga Iman dan Wudu: Tinjauan Naskah Kuno Ustaz Kholid

Bagi orang Islam, keimanan merupakan pondasi fundamental dalam menemani segala seluk-beluk perjalanan hidup yang akan ditempuh oleh setiap insan di muka bumi ini. Tanpa memahami makna keimanan yang sebenarnya, manusia tidak akan bisa menjalani sebuah kehidupan yang mudah, terutama ketika seseorang mendapatkan beberapa persoalan dalam kehidupannya. Maka, dengan memegang teguh poros keimanan, Islam tidak akan hanya dipandang sebagai penanda identitas seorang muslim, tapi, Islam menjadi refleksi seorang muslim untuk mencintai dan menyembah Rabb Yang Maha Kuasa, Allah Swt, melalui berbagai aspek keimanan (hati, lisan, dan perbuatan) yang telah ada pada diri seorang muslim.

Adakalanya, iman manusia itu bertambah dan berkurang, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw 1400 tahun silam. Bertambah dan berkurangnya iman, disebabkan aspek keimanan yang terkadang sangat sinkron, dan saling berkesinambungan, sehingga iman akan terus bertambah secara berkala, namun, jika ada salah satu aspek keimanan yang tidak dijalankan dengan baik, maka secara perlahan, iman akan turun atau berkurang. Maka dari itu, kedudukan iman bagi seorang muslim ialah penghubung kepada zat yang menciptakannya, Allah Swt. Jika imannya baik, maka ia akan menjadi penghuni surga, namun sebaliknya.

Tidak sampai di situ, di dalam naskah tersebut, dijabarkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Meskipun seseorang muslim yang di hatinya ada iman, walau sebesar zarah, Allah akan mengeluarkan mereka dari api neraka jika sebelumnya mereka menjadi penghuni neraka”.

Menyelam lebih dalam seputar pembahasan naskah tersebut, penulis merujuk kepada naskah kuno yang yang ditulis oleh Ustaz Kholid, seseorang yang berdomisili di ibukota Banten, tepatnya di Desa Lampuyang Udik. Naskah tersebut tidak memiliki sampul depan maupun belakang tersebut, sehingga tidak diketahui secara jelas tentang judul naskah tersebut, namun, jika dilihat dari isinya, naskah tersebut berisi seputar keutamaan wudu, siwak, azan, dan sabar.

Sebelum mengupas lebih lanjut, aksara Arab yang ditulis menggunakan tinta hitam di atas kertas Eropa ini, berukuran 21x16,5 cm dan berjumlah 157 halaman tanpa nomor halaman di dalamnya, setiap halamannya, tertulis 7 baris teks yang tersusun dengan elok. Di samping itu, naskah tersebut sudah rapuh, dilihat dari banyaknya helaian kertas yang sudah robek dan bolong. Meskipun begitu, tulisan yang terangkum dalam naskah tersebut masih terjaga dan dapat dibaca dengan jelas. Naskah tersebut juga telah didigitalisasi oleh Puslibang Lektur dan Khasanah Keagamaan, Kementerian Agama RI dengan kode LKK_BANTEN2016_KHD030. Mudahnya, dengan hanya mengunjungi link https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-banten2016-khd030.html#ad-image-6, kalian bisa langsung melihat secara digital naskah yang ditinjau oleh penulis.

Gambar 2: https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-banten2016-khd030.html#ad-image-6
Gambar 2: https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-banten2016-khd030.html#ad-image-6

Pada kesempatan ini, penulis tidak hanya membahas seputar esensi iman, penulis juga akan membahas enam keutamaan wudu sebagaimana yang tercantum di dalam naskah kuno karya Ustaz Kholid.

Di antara enam keutamaan wudu yang tercantum dalam naskah kuno Ustaz Kholid, meliputi:

1. Barang siapa yang menyempurnakan wudu, sesungguhnya ia dibebaskan dari dosa sebagaimana seorang yang baru dilahirkan dari rahim Ibunya

2. Barang siapa yang menyempurnakan wudu, lalu ia mendirikan salat, maka salat yang didirikan olehnya menjadi penebus dosa-dosanya di antara waktu salat yang dikerjakannya dengan salat berikutnya

3. Barang siapa yang tidur dalam keadaan berwudu, lalu ia mati dalam keadaan tersebut di malam hari, maka Allah menjadikan ia, seorang yang mati dalam keadaan syahid

4. Seorang yang bersuci laksana seorang yang berpuasa dan melakukan salat malam

5. Barang siapa yang berwudu dalam keadaan suci, maka Allah mencatat untuknya sepuluh kebaikan

6. Berwudu merupakan sebagian dari iman

Pada kesimpulannya, kita dapat mengetahui esensi menjaga iman dan wudu melalui naskah yang ditulis oleh Ustaz Kholid, bahwa menjaga iman dan wudu-terlebih pada saat ingin menunaikan salat- adalah kewajiban yang harus diemban oleh seorang muslim dalam menjalankan kehidupan duniawi sebelum akhirnya kita kembali kepada Allah Swt. Dengan iman, kita akan terhindar dari api neraka, begitupun dengan berwudu, Allah akan memberikan ganjaran pahala, serta menghapuskan dosa-dosa kita, hingga diwafatkan Allah Swt dalam keadaan syahid.

Jadi, tunggu apa lagi bagi kita untuk menjaga iman dan wudu agar tetap terjaga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun