Setiap tahun, kita disarankan untuk melakukan check-up kesehatan untuk meyakinkan tidak ada penyakit yang bersarang dalam tubuh kita. Tapi tahukah kalau sebenarnya mekukan check-up keuangan (financial check-up) secara rutin juga sangat disarankan untuk anda. Dengan melakukan financial check-up, kita dapat mengetahui kondisi kesehatan keuangan anda sekarang.Sehingga kita bisa mengidentifikasi perubahan-perubahan apa saja yang perlu dilakukan dalam perilaku keuangan kita.
Biasanya untuk melakukan check-up keuangan yang lengkap kita perlu mengunjungi perencana keuangan pribadi. Tapi sebagai permulaan, saya lampirkan sebuah spreadsheet praktis dan mudah untuk melakukan financial check-up. Silahkan excelnya dilihat dan diunduh disini (gratis ! ) :
Financial Check-up Spreadsheet
Ada 6 tabel dalam spreadsheet yang perlu anda isi dengan jujur dan lengkap :
1. Harta
2. Hutang
3. Pendapatan bulanan non investasi / Aktif (Contoh : Gaji, sambilan, bisnis)
4. Pendapat bulanan investasi / Pasif (Contoh : pendapatan kostan, bunga deposito, bunga reksadana)
5. Pengeluaran Bulanan
6. Cicilan Rutin Bulanan (Contoh : Kartu kredit, KPR, Cicilan mobil)
Indikator Kesehatan Keuangan
Sebagai indikator kesehatan keuangan anda, ada empat rasio keuangan dasar yang saya masukan dalam Financial Check Sheet tersebut :
1. Rasio Tabungan vs Pendapatan
Dalam rasio pertama ini, diukur berapa uang yang kamu bisa sisihkan untuk tabungan atau investasi, dibandingkan dengan total pendapatan bulanan mu. Banyak orang yang memiliki pendapatan puluhan juta, tapi tetap tidak bisa menyisihkan uang untuk ditabung karena besarnya pengeluaran. Sebaiknya rasio ini dijaga diatas 10-20%. Jika kamu kesulitan untuk menabung, coba kurangi pengeluaran mu tiap bulan. Mulai tabung uang mu demi kesejahteraan mu dimasa depan
2. Rasio Aset Bersih vs Total Kekayaan
Dalam rasio ini, dihitung berapa besarnya kekayaan bersihmu setelah dikurangi dengan hutang atau kewajiban lainnya. Jika rasio ini terlalu besar, bahkan melebihi angka 100%, artinya total hutangmu lebih besar dari aset bersih mu. Konsekuensinya, ada kemungkinan kamu tidak bisa melunasi hutangmu bahkan setelah menjual semua asetmu. Rasio yang cukup sehat antra aset dan hutang adalah = 50 : 50
3. Rasio Cicilan Vs Pendapatan
Rasio ini menunjukan berapa cicilan rutin yang kamu bayarkan tiap bulan dibandingkan dengan pendapatan bersihmu. Jika rasio ini terlalu besar, artinya pendapatan bulananmu tersedot untuk membayar cicilan-cicilan mu. Worst casenya, jika tiba-tiba pendapatan bulanan mu hilang, kamu bisa kesulitan untuk membayar cicilan-cicilan mu. Sebaliknya, jika ternyata rasio ini masih sangat kecil, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk mengambil cicilan produktif, misalnya : KPR properti.
4 Rasio Pendapatan Investasi vs Pengeluaran
Dalam rasio ini dihitung berapa pendapatan dari hasil investasi/pasif berbanding dengan pengeluaran bulanan. Contoh dari pendapatan investasi/pasif adalah hasil sewa kostan, bunga deposito, imbal hasil reksadana, dll. Makin besar rasio ini, artinya makin baik kondisi keuanganmu. Artinya kamu tidak tergantung dari pekerjaan utamamu. Yang lebih baik lagi jika pendapatan investasimu sudah melebihi pengeluaran bulanan mu ! Artinya mungkin kamu tidak perlu kerja lagi untuk menafkahi hidupmu.
Kesimpulan
Tahap dasar dari mengelola keuangan yang baik adalah mengetahui kondisi keuangan mu sekarang. Yuk kita coba melakukan financial check-up dengan sejujur-jujurnya, lalu dengan perlahan berusaha memperbaiki atau meningkatkannya selalu Akhir kata, Happy Financing !
Baca  artikel-artikel keuangan untuk milenial lainnya disini !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H