Mohon tunggu...
Teguh bagus
Teguh bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka bermain catur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Manfaat Susu Kuda Liar dalam Konteks Lokalitas: Studi Kasus Desa Mapin Kebak Kabupaten Sumbawa Besar

28 Juni 2024   08:15 Diperbarui: 28 Juni 2024   08:51 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Susu kuda liar di Desa Mapin Kebak, Kabupaten Sumbawa Besar, tidak hanya merupakan sebuah produk alamiah tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan ekonomi lokal yang berharga. Dalam wawancara mendalam dengan Bapak Abdul Azis, seorang penjual susu kuda dan penjoki balap kuda yang berpengalaman di desa ini, kami mengeksplorasi lebih jauh tentang proses pemerasan susu kuda, pemilihan induk kuda, peralatan yang digunakan, cara pemasaran, dan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan ini. Berikut adalah gambaran mendetail yang sesuai dengan tujuan artikel ini:

Proses Pemerasan Susu Kuda

Proses pemerasan susu kuda di Desa Mapin Kebak dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Bapak Abdul Azis menjelaskan bahwa kuda yang akan diperas susunya harus diikat dengan hati-hati agar tidak bergerak terlalu banyak, yang bisa mengganggu proses pemerasan. "Kami mengikat satu tangan kuda untuk menjaga stabilitasnya," ujarnya, sambil menunjukkan teknik yang sudah menjadi keahlian turun-temurun di keluarganya. "Tangan satunya digunakan untuk memeras susu dengan lembut dan efisien." Setelah susu berhasil diperas, ia langsung dimasukkan ke dalam botol plastik berukuran sedang (600 ml), siap untuk dijual kepada konsumen yang menantikan kualitasnya.

Proses ini tidak hanya tentang penghasilan tambahan bagi penduduk desa, tetapi juga mempertahankan praktik tradisional yang telah mengakar dalam budaya lokal. Metode manual ini juga memungkinkan pemeliharaan kualitas susu yang lebih baik, karena tidak melibatkan proses mekanis yang dapat mempengaruhi rasa dan kebersihan produk akhir.

Pemilihan Induk Kuda

Pemilihan induk kuda untuk diperas susunya merupakan tahap krusial dalam proses produksi susu kuda liar. Menurut Bapak Abdul Azis, mereka biasanya memilih kuda yang baru saja melahirkan, karena pada masa ini, induk kuda menghasilkan susu dalam jumlah yang cukup untuk menyusui anaknya dan memberi hasil yang maksimal bagi penjual susu seperti dirinya. "Kami memulai proses pemerasan sekitar saat anak kuda berusia tiga bulan," tambahnya. "Pada saat itu, susu induk kuda mencapai puncak produksi, yang membuatnya ideal untuk diperas."

Pemilihan ini juga melibatkan pemahaman mendalam tentang siklus hidup kuda dan kesehatan mereka. Induk yang dipilih harus dalam kondisi sehat dan cukup produktif dalam menghasilkan susu untuk memenuhi permintaan pasar lokal. Praktik ini tidak hanya mengoptimalkan hasil produksi tetapi juga menjaga kesejahteraan hewan, yang merupakan nilai yang sangat dihargai dalam komunitas agraris seperti Desa Mapin Kebak.

Peralatan yang Digunakan

Proses pemerasan susu kuda di Desa Mapin Kebak tetap mempertahankan tradisi manual tanpa menggunakan peralatan khusus. "Kami hanya menggunakan kedua tangan kami dan tali yang kuat untuk mengikat kuda," ungkap Bapak Abdul Azis sambil tersenyum bangga. Pendekatan ini tidak hanya memastikan keaslian dan kebersihan produk, tetapi juga mencerminkan komitmen mereka terhadap metode tradisional yang telah terbukti selama generasi.
Penggunaan peralatan sederhana ini bukan hanya tentang praktisitas tetapi juga menjaga keaslian dan keunikan rasa susu kuda liar yang dihasilkan. Dalam konteks globalisasi yang terus berkembang, praktik seperti ini juga menjadi simbol keberlanjutan dan ketahanan lokal terhadap perubahan ekonomi dan teknologi yang cepat.

Penghasilan dan Pemasaran

Dari penjualan susu kuda liar, Bapak Abdul Azis dapat memperoleh penghasilan sekitar Rp100.000 per botol plastik ukuran 600 ml. Menurutnya, strategi pemasaran yang efektif adalah kunci kesuksesan dalam menjual produk ini. "Kami berusaha untuk selalu menyesuaikan permintaan konsumen," katanya. "Beberapa konsumen lebih suka mendapatkan susu yang langsung diperas saat itu juga, sementara yang lain lebih memilih untuk membeli dalam jumlah besar dan menyimpannya di rumah." Untuk menjaga kualitas, mereka menyimpan susu dalam kondisi yang optimal agar tetap segar meskipun disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Pemasaran yang adaptif seperti ini memungkinkan penyesuaian terhadap preferensi konsumen yang berbeda-beda. Pendekatan yang fleksibel juga memungkinkan Bapak Abdul Azis untuk menjaga loyalitas pelanggan dan menarik minat baru dalam susu kuda liar mereka.

Manfaat Susu Kuda

Susu kuda liar di Desa Mapin Kebak tidak hanya dianggap sebagai sumber nutrisi, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang diakui secara lokal. "Susu kuda ini digunakan oleh banyak orang dalam pengobatan tradisional," jelas Bapak Abdul Azis. "Beberapa mengklaim bahwa susu ini membantu mengatasi masalah pernapasan, seperti sesak napas atau batuk kronis." Selain itu, kandungan nutrisi yang kaya dalam susu kuda, termasuk protein, vitamin, dan mineral, menjadikannya pilihan yang populer sebagai suplemen diet bagi mereka yang membutuhkan tambahan energi setelah hari yang padat.

Kepopuleran susu kuda liar sebagai obat tradisional di masyarakat lokal menunjukkan kepercayaan yang dalam terhadap kualitas dan efektivitasnya. Penggunaan yang berkelanjutan dari produk alam ini tidak hanya menguntungkan dari segi kesehatan tetapi juga memelihara kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Dengan memanfaatkan susu kuda liar ini, masyarakat Desa Mapin Kebak tidak hanya menjaga kesehatan mereka tetapi juga memelihara kearifan lokal dalam pengobatan tradisional. Ini menunjukkan betapa pentingnya menggunakan sumber daya alam secara bijaksana untuk kesejahteraan komunitas lokal, sambil menjaga keberlanjutan metode produksi yang telah terbukti efektif selama berabad-abad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun