3. Pembelajaran diferensiasi produk
Strategi ini mengacu pada kemampuan guru dalam memodifikasi produk hasil belajar siswa, hasil belajar, penerapan, dan pengembangan hal-hal yang telah dipelajarinya.
Cara Menerapkan Pembelajaran Diferensiasi di Kelas
Bapak/Ibu guru yang tertarik untuk menerapkan pembelajaran diferensiasi di kelas, dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Mengenali karakteristik siswa, mulai dari sifat, minat, hingga gaya belajarnya. Mengenali karakteristik siswa ini dapat dilakukan dengan metode observasi selama kegiatan belajar berlangsung dan asesmen diagnosis melalui wawancara atau angket. Setelah mengetahui karakteristik siswa, guru dapat membagi mereka ke dalam beberapa kelompok berdasarkan minat atau gaya belajarnya. Langkah berikutnya adalah memilih topik pembelajaran dengan memperhatikan keberagaman siswa dalam hal motivasi, minat, dan harapan belajarnya. Berikan siswa pilihan terkait tugas yang akan dikerjakan, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan. Guru melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa  memahami materi pelajaran yang akan dipelajari sekaligus mengukur kesiapan siswa terhadap tujuan pembelajaran. Asesmen juga dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan di akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi dengan meminta siswa membuat suatu produk tertentu. Melakukan evaluasi dan refleksi dari penerapan pembelajaran diferensiasi di kelas.
Contoh-contoh yang relevan
Pak Teguh adalah seorang guru Bahasa Indonesia. Saat ini, pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan oleh beliau memasuki materi tentang Teks Prosedur dan ingin menerapkan pembelajaran diferensiasi pada materi ini. Maka, langkah pertama yang dilakukan oleh Pak Teguh adalah membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok yang terdiri dari 6 peserta didik perkelompoknya. Pembagian kelompok ini dilakukan berdasarkan gaya belajar peserta didik. Â Sebelum mulai menjelaskan materi, Pak Teguh melakukan asesmen terlebih dahulu untuk mengetahui persiapan peserta didik dalam belajar. Kemudian, Pak Teguh memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih media dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Namun, sebelumnya Pak Teguh sudah menentukan terlebih dahulu beberapa jenis dari media dan metode pembelajaran yang akan digunakan untuk memudahkan pesertan didik dalam memilihnya. Â Setelah mencapai kesepakatan mengenai media dan metode pembelajaran digunakan, Pak Teguh memberikan setiap kelompok untuk dikerjakan bersama. Selama pembelajaran berlangsung, Pak Teguh tetap melakukan penilaian dengan cara mengamati setiap peserta didik pada kelompoknya masing-masing. Nah, ternyata berdasarkan hasil pengamatan tersebut, Pak Teguh menemukan ada salah satu peserta didik yang kesulitan dalam memahami materi sehingga beliau meminta teman satu kelompoknya yang sudah memahami materi tersebut untuk mengajari peserta didik yang kesulitan. Â Sementara untuk peserta didik yang sudah menguasai materi pelajaran, Pak Teguh meminta mereka untuk memberikan penjelasan bagaimana cara mereka menyelesaikan tugas yang diberikan. Di akhir pembelajaran, Pak Teguh melakukan penilaian dengan mengajukan beberapa pertanyaan singkat dan peserta didik boleh mengemukakan pendapat mereka. Â Tak hanya itu saja, Pak Teguh juga meminta peserta didik untuk membuat sebuah contoh dari teks prosedur dengan menerapkan struktur dan ciri kebahasaan dari teks prosedur yang telah dipelajari tadi. Setelah pembelajaran berakhir, Pak Teguh melakukan evaluasi dan refleksi dari penerapan pembelajaran diferensiasi ini. Dari kegiatan evaluasi dan refleksi ini diperoleh hasil bahwa pembelajaran diferensiasi efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan pada siswa sehingga beliau akan menerapkannya lagi pada pembelajaran berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H