Rumah Makan Mbok Berek Temanggung, Rasanya Tidak Tanggung-tanggung
Jika kebetulan melakukan plesrian ke wilayah Borobudur, Magelang Jawa Tengah, coba sempatkan makan di Rumah Makan Mbok Berek Ny Yannie, Pringsurat, Temanggung Jawa Tengah. Atau tepatnya di Jalan Raya Magelang - Ambarawa km 08 (kalau dari arah Semarang km 17).
Kenapa harus makan di sini? Kalau soal rasa barangkali sama jika dibandingkan dengan Rumah Makan Mbok Berek yang lain. Sebab itu satu saudara sehingga memiliki resep yang sama.
Rumah Makan Mbok Berek NY Yannie menjadi sangat isitinewa lantaran dalam proses memasak tidak pernah lepas dari doa.
"Saya berdoa dari bangun tidur sudah berdoa mohon keselamatan, kesehatan dan panjang umur. Begitu belanja bahan bahan untuk dimasak saya juga berdoa. Saat mulai memasak dan sedang memasak diiringi dengan  doa. Tujuannya agar yang makan juga diberi kesehatan, rejeki yang melimpah, " tutur Yannie.
Bukan hanya doa - doa yang selalu dipanjatkan oleh wanita bernama asli Nursapti Handayani. Yannie juga selalu bersikap ramah kepada para tamu yang makan di rumah makan tersebut.
Yannie percaya dengan memberi pelayanan yang terbaik dan selalu berdoa, serta bekerja dengan tulus  ikhlas maka tak perlu takut dengan  persaingan dengan  restoran dari luar negeri.
Yannie mengajarkan kepada karyawan dan bahkan kepada anak-anak nya untuk paham soal managemen restoran. Menurut Yannie, setiap orang harus menguasai semua bidang. Yang bisa masak juga harus bisa menyajikan, mencuci piring, gelas, dan menyapu.
"Saya berharap semua anak - anak saya terjun juga di bidang kuliner. Saya ajarkan ke mereka untuk tidak merasa jijik, jika ada tamu yang muntah atau apa. Misal bawa anak kecil dari perjalanan jauh. Harus mau membersihkan, " tutur Yannie.
Nursapti Handayani atau biasa disapa Ny Yannie ini merupakan keturunan ke lima dari Mbok Berek langsung. Karena masih keturunan Mbok Berek, maka dirinya diijinkan menggunakan Brand Mbok Berek.
"Seluruh keturunan Mbok Berek boleh menggunakan brand Mbok Berek. Dan mendapat resep leluhur cara mengolah ayam sehingga terasa empuk dan gurih, " ungkap Yannie.
Kendati keturunan langsung Mbok Berek tidak serta merta bisa memasak. Yannie juga begitu. Saat masih remaja masih belum memasak.
Yannie belajar masak dari ibundanya. Begitu hendak membuka warung makan dengan Brand Mbok Berek, ibunya yang turun langsung ikut menata. Utamanya dalam masalah managemen dan masakan.
"Saya dari gadis malah tidak bisa memasak. Saya mulai bisa memasak setelah saya menikah. Selanjutnya saya coba buka warung makan di teras rumah saya di perumahan, " ungkap Yaniie kelahiran Desember 1963 ini.
Yannie yang lahir di Kalasan Yogyakarta, merupakan anak bungsu dari pasangan Mujimintardi BA pensiunan guru (alm) dan ibu bernama Sarsiyah (almh) sebagai ibu rumah tangga. Karena kebutuhan hidup besar, sebagai seorang guru dengan  gaji pas pasangan tentu kurang mencukupi. Apalagi dengan 9 anggota keluarga. Untuk membantu pemasukan, ibunda Yannie, Sarsiyah berjualan ayam goreng.
Lama kelamaan bisnis ayam goreng Ibu Sarsiyah cukup sukses. Bahkan bisa menjadi sandaran utama. Salah satu faktor sukses bisnis ayam goreng tak lain di rasa. Resep dan tata cara menggoreng ayamnya yang berbeda.
Serta ayam yang digunakan juga harus dengan ayam kampung. Bukan ayam ras.
Keturunan Langsung Mbok Berek
Sejarah awal terkenalnya Mbok Berek adalah bermula dari kebiasaan Ronopawiro yang merupakan  sulung  6 bersaudara dari Ronodikromo penjual ayam goreng.
Ronopawiro ini masih suka manja dengan  teriak - teriak kepada Ronodikromo, ibunya. Teriak - teriak, ribut dan gaduh ini bahasa jawanya, ' Berek'. Karena Ronodikromo punya anak yang suka Berek Berek, maka ibunya dikenal dengan panggilan Mbok Berek.
"Jadi pada saat itu orang kalau mau beli ayam biar gampang nyebutnya, beli ayam di Mbok-nya Si Berek karena anaknya suka Berek - Berek. Bengok bengok, " tutur Yannie.
