3. Memahami Tulisan Sendiri
Sebelum orang lain  membaca tulisan kita, sebaiknya kita juga tahu apa kandungan tulisan kita. Jangan berusaha  membuat tulisan supaya terlihat pandai dan intelek. Betapapun, hasil tulisan kita, tak akan lebih pandai dari penulisnya. Kecuali kalau menyadur atau menjiplak. Itu lain persoalan.
Agar lebih mudah dalam penulisan, sampaikan materi yang dipahami saja. Materi yang rumit butuh penulisan yang lebih rumit juga.  Ketika hendak menulis untuk kategori Ekonomi, misalnya, selain paham kaidah bahasa Indonesia juga memahami  istilah-istilah Ekonomi.
Begitu juga dalam penulisan untuk kategori, Politik, Humaniora dan Gaya Hidup. Khusus untuk yang menulis pada Kategori Fiksiana, soal kaidah Bahasa Indonesia wajib tidak salah dalam penulisannya. Sebab menulis cerpen tapi masih salah dalam penyajiannya, Â seperti orang bicara gaya dada dalam berenang tapi belum bisa terapung di air.
4. Buat Kalimat Pendek
Selain harus benar dalam penggunaan tanda baca dan penulisan, perlu juga menjaga logika bahasa. Tetap mempertahankan mana yang menjadi objek dan subjek. Â Para penulis senior, jika kita baca karya tulisannya lebih memilih dengan menggunakan kalimat yang pendek-pendek.
Kalimat yang pendek itu ukurannya apa? Kalimat itu bisa dibaca dalam satu tarikan napas tanpa kesulitan. Kalau dituliskan, sekira  satu baris satu kalimat.   Dengan menulis kalimat yang pendek, selain bisa menjaga konsistensi logika bahasa, juga lebih bertenaga. Dan yang pasti jadi lebih mudah dipahami. Jika ada kalimat yang panjang, penggalah menjadi beberapa kalimat.
Kesimpulannya, tulislah artikel apapun kategorinya dengan mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bila perlu minta pertolongan teman untuk membantu mengoreksi tulisan kita. Sebab jarang, ada tukang cukur bisa mencukur rambut sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H