"Iya tapi, tetangga Anda menuduh, Anda telah mencuri barang-barang itu dari dia.   Barang -- barang itu milik dia terbukti tertera namanya  di setiap barangnya," tuduh hakim.
"Yang Mulia lhat sendiri. Bagaimana cara saya mengambil barang -- barang itu? Sedang kondisi saya seperti ini?" jawab terdakwa. Â
"Baiklah kalau begitu, saudara benar ya tidak mengambil barang -- barang itu?" tanya hakim.
"Benar yang Mulia," jawab terdakwa.
Suasana sidang di Balai Desa yang semula gaduh mendadak sepi. Banyak yang berpikir. Benar juga bagaimana terdakwa melakukan aksinya? Sedangkan dia tidak mempunyai tangan. Orang yang mengaku sebagai pemilik barang -- barang itu juga bingung. Dia mengaku dirinya benar. Tapi tidak bisa membuktikan kebenarannya. Â Apalagi dia tidak memergoki langsung saat pelaku beraksi. Setelah diam untuk beberapa saat, para tetua adat berembuk untuk memutuskan hasil sidangnya.
"Baiklah saudara-sadara semua mohon tenang. Sekarang saatnya pembacaan putusan," kata ketua Majelis Hakim yang tak lain tetua adat. Â Â
Semua yang hadir pun tenang. Menyimak dengan seksama kata-kata yang diucapkan majelis hakim.
"Berdasarkan hasil rapat, kami memutuskan bahwa, korban tidak bisa membuktikan tuduhannya. Apalagi, terdakwa mempunyai bukti kuat dirinya tidak mencuri. Yaitu tidak mempunyai tangan. Dengan demikian, silahkan korban melakukan banding, jika mempunyai bukti-bukti kuat yang lain. Kepada terdakwa, silahkan  bawa barang-barang itu," papar hakim.
Begitu hakim mempersilahkan untuk membawa barang-barang itu dengan cekatan terdakwa bisa mengangkut semua barang-barang itu kendati tidak mempunyai tangan. Â Hakim tercengang melihat pemandangan itu. Begitu juga semua hadirin yang menyaksikan. Segera hakim memerintahkan kepada Hansip untuk menahan terdakwa.
"Tangkap terdakwa. Bawa ke kantor Polisi, barusan telah menunjukkan  kepada kita cara terdakwa membawa barang-barang itu dari pemiliknya," perintah hakim.
Para Hansip yang bertugas mengamankan jalannya sidang dengan sigap menahan pelaku dan kemudian digelandang ke kantor polisi.