Mohon tunggu...
Abdul Rahman
Abdul Rahman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan penulis

Kenikmatan yang diberikan Allah juga ujian.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Definisi Lantip

7 September 2019   23:30 Diperbarui: 22 September 2019   02:19 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalau beruntung bisa satu kelas atau malah satu bangku. Karena dari SMP yang lain pun penasaran dengan Lantip banyak calon siswa walau tak satu rayon tetap kasak - kusuk agar bisa satu sekolah dengan Lantip. 

Lama - lama Lantip punya banyak pengikut. Ada temannya yang rela menjadi pesuruh Lantip asal dimasukan sebagai teman Lantip. 

Tujuannya agar bisa mendekati cewek - cewek cantik. Sebab cewek-cewek cantik ini seleranya belum bergeser. Masih memgidolakan Lantip. 

Lama-lama Lantip bosan. Lantip merasa diri sebagai obyek. Dia bukan lagi subyek. Dia sudah tidak perlu bergerak, semua datang mendekat. Tak ada perjuangan lagi. Di sekolah puluhan temannya siap melayani Lantip. Membantu membelikam makanan di kantin, misalnya. Lantip ingin keadilan. Ingin diperlakukan semestinya. Lantip berharap teman - teman ceweknya menjadi normal. Bahwa kalau mengikuti dirinya belum tentu punya masa depan yang gemilang. 

Bahwa  mereka yang punya masa depan gemilang adalah yang punya tampang oke, punya otak encer, punya uang dan taat ibadah. Ini formula yang paling ideal. 

Masa SMA hanya sebentar. Hanya tiga tahun. Janganlah mengorbankan hidup hanya demi masa SMA. Tepatnya demi Lantip. Demi seperti Lantip. 

Lantip mendorong teman temannya agar mau belajar keras. Mau taat ibadah. Mau mensyukuri wajah ganteng dengan cara merawatnya sebaik-baiknya. Lantip juga meminta pacar-pacarnya. Atau mereka yang berharap dekat dengan Lantip mau mengikuti hati nurani. 

"Carilah cowok yang ganteng yang taat ibadah dan pintar. Syukur - syukur dia kaya," kata Lantip pada teman - teman ceweknya. 

Sepertinya kata - kata Lantip tak didengarkan lagi. Bahwa prototipe cowok ideal adalah seperti Lantip. 

Tiba - tiba saja, sebelum lulus SMA,  Lantip memituskan keluar dari sekolah. Lantip memilih menikah dengan seorang gadis yang biasa saja. 

Berbeda dengan pacar - pacar Lantip saat di sekolah. Begitu menikah, karena tak punya ijazah memadai Lantip bekerja sebagai tukang ojek. Kadang buruh tani. Sesekali kelilong kampung menjajakan kue buatan istrinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun