Mohon tunggu...
Abdul Rahman
Abdul Rahman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan penulis

Kenikmatan yang diberikan Allah juga ujian.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam 40 Harian

7 September 2019   08:53 Diperbarui: 22 September 2019   02:23 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja tidak perlu diminta sudah akan didoakan. Apalagi buat anaknya yang sangat mengabdi pada orangtua. Tak pernah, Indra begitu namanya, membantah perkataan orangtua. Apa yang disuruh orangtuanya pasti dikerjakan. Indra sudah mandiri sejak kecil. Sejak SD sudah belajar jualan koran. 

Kalau dari komisi  menjual koran nilainya tak seberapa. Tapi terkadang ada pembeli yang bersimpati kepada Indra yang selalu berpembawaan ceria. Ada saja pembeli yang memborong koran Indra. Sehingga tak tersisa. Kalau menemukan pembeli yang seperti itu hari itu Indra bisa pulang lebih awal. Yang lebih menyenangkan setiap membeli koran seharga Rp 7000 rata- rata tak pernah mau memungut kembaliannya. 

Baik menggunakan pecahan Rp 10.000 maupun Rp. 20.000. Hasil dari jualan koran lumayan bisa untuk membayar sekolah di jenjang SMP. Begitu  SMP berbeda lagi pekerjaan Indra. Indra tak mau lagi menjajakan koran. Indra memberi kesempatan pada yang lain. Indra berpikir butuh tantangan lain. Yang sedikit menggunakan otak. Indra bekerja sebagai pencatat penumpang. Pada sebuah perusahaan bus antar kota antar propinsi.  

Sudah berapa tempat duduk yang terisi. Memang terlalu muda untuk ukuran pekerjaan yang dilakoninya. Tapi Indra anak lapangan yang sudah cukup lama malang melintang di sana.  

Siapa yang tak kenal Indra? Sosok anak - anak yang kondisinya seperti yang digambarkan dalam lagu karya Iwan Fals berjudul 'Sore Tugu Pancoran'. Di lagu itu diceritakan tokoh bernama Budi yang mennjuall koran demi kehidupan dan impiannya. 

Budi tak peduli dengan kondisi kerasnya persaingan di jalan. Karena cerita di lagu itu mirip jalan hidup Indra. Anak - anak di jalanan tak lagi memanggil dengan nama Indra. 

Tapi Budi. Jika ada yang menncari Indra pasti akan ditanyakaan Indra manna?  Akan lebih mudah ditemukan kalau menyebut Indra koran atau Indra Budi. 

Malam 40 harian yang ditunggu -tunggu datang juga. Tepat malam Jumat Kliwon. Namanya di kampung, jika mendengar nama Jumat Kliwon pasti orientasinya ke hal yang mistis. 

Apalagi ini acara untuk selamatan 40 harian yang meninggal dengan cara tak wajar. Menurut kepercayaan sebagian orang, bahwa 40 hari itu arwah yang meninggal masih sering pulang ke rumah. 

Ada juga yang tidak mempercayai hal ini. Mereka beranggapan bagi yang sudah meninggal sudah berpindah alam. Ke alam kubur.

 Mereka yang tidak percaya bahwa arwah orang yang meninggal bisa pulang melihat kondisi rumah ini, tak mau mengirim doa. Sebab doa yang dikirim tidak akan sampai. Malah ada yang menganggap bid'ah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun