Mohon tunggu...
Abdul Rahman
Abdul Rahman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan penulis

Kenikmatan yang diberikan Allah juga ujian.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Kebanggaan

15 Juli 2019   14:48 Diperbarui: 15 Juli 2019   14:57 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba klakson membuyarkan lamunan Rini. Dari balik kaca jendela mobil menyembul wajah yang tidak asing lagi bagi Rini, Pak Mansyur.

"Selamat ya sarjana baru," salam Pak mansyur pada Rini.

Tiba-tiba langit berputar, cemara berputar . Ada sesuatu berdetak begitu keras dari balik dadanya.

"Ma, aku telah mendapatkan yang engkau banggakan , tapi akupun telah kehilangan apa yang aku banggakan," gumam Rini yang nyaris tak teddengar karena pelan, pelan sekali.                                          

Jakarta, Februari 1996.       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun