Mohon tunggu...
Teguh Prasetio
Teguh Prasetio Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi Manajemen dan Jaya Launch Pad-Universitas Pembangunan Jaya

Sangat menyukai mendiskusikan dan membahas kewirausahaan, manajemen, inovasi sosial. Gemar mendengarkan musik dan nonton film dokumenter.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Wirausaha Sosial dan Masalah Sosial

29 Juli 2022   12:53 Diperbarui: 29 Juli 2022   13:04 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah sosial menjadi penting karena kemampuannya untuk memberi dampak yang luas pada sejumlah besar orang dengan cara yang sama (Hart, 1923). Untuk itu, menyikapi masalah sosial tidak bisa dilakukan dengan kasus-per-kasus atau pun individual, namun perlu dilakukan secara meluas.

Masalah Sosial

Masalah sosial, seringkali dipandang harus dipecahkan oleh pemerintah maupun lembaga nirlaba. Saat ini, pandangan tersebut mulai menipis, karena muncul pendekatan baru dalam mengatasi masalah sosial melalui kewirausahaan sosial (Betts, Laud & Kretinin, 2018). Wirausaha sosial tidak hanya mengejar hasil atas investasinya, namun juga hasil bagi masyarakat.

Wirausaha sosial bahkan bisa memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan tidak bisa dipecahkan oleh sektor swasta (perusahaan swasta) karena manfaatnya tidak dapat seketika dirasakan. Kebanyakan sektor swasta menuntut manfaat yang seketika bisa dirasakan saat mereka melaksanakan suatu program (Bratasanu, 2020). Kelebihan inilah yang membuat wirausaha sosial lebih efektif saat menghadapi masalah sosial.

Kewirausahaan sosial mendukung konstruk masalah sosial sebagai masalahpengetahuan yang akan mampu dipecahkan melalui inovasi teknis untuk mendorong terjadinya kompetisi di antara wirausaha-wirausaha sosial yang ada (Ganz, Kay & Spicer, 2018). Melalui kompetisi tersebut kemudian akan muncul berbagai inovasi baru yang diyakini efektif menyelesaikan masalah sosial.

Wirausaha sosial berpeluang untuk menawarkan kepada komunitas dimana mereka berada beberapa hal (Bratasanu, 2020):

  • Barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, melalui inovasi untuk memecahkan masalah buta huruf, kemiskinan, ketergantungan pada minuman keras, misalnya.
  • Lapangan pekerjaan baru.
  • Penciptaan modal sosial, untuk mencapai tujuan jangka panjang dan pengembangan sosial.

Penutup

Masalah sosial yang ada di masyarakat memerlukan keterlibatan banyak pihak untuk memperoleh solusi yang efektif. Ketergantungan kepada pemerintah saja sebagai pihak yang diminta bertanggung jawab atas pemecahan masalah sosial, hanya akan membuat masalah tersebut terus ada dalam jangka panjang.

Wirausaha sosial memiliki kesempatan untuk mengambil peran sebagai agen yang akan terlibat dalam pemecahan masalah-masalah sosial, terutama melaui penciptaan inovasi-inovasi sosial.

Perguruan tinggi, dapat memegang peran sebagai instusi yang melahirkan wirausaha-wirausaha sosial melalui proses pembelajaran kewirausahaan yang dikaitkan secara langsung dengan masalah sosial yang ada di sekitar kampus. Dengan adanya interaksi secara langsung tersebut, mahasiswa diharapkan akan memiliki kepekaan dan empati untuk memberi kontribusi bagi pemecahan masalah sosial di masyarakat.

Sumber Pustaka:

  • Baporikar, N. (2015). Incorporating Business Models and Strategies into Social Entrepreneurship.
  • Betts, S.C., Laud, R., & Kretinin, A. (2018). Social Entrepreneurship: A contemporary Approach to Solving Social Problems. Global Journal of Entrepreneurship. Vol. 2 No. 1. Pp. 31-40.
  • Bratasanu, S. (2020). Solving the Social Problems of the Community Through the Contribution of Social Entrepreneurship. Economic Sciences Series. Vol. XX. No. 1. Pp. 277-282.
  • Biro Pusat Statistik (2022), Berita Resmi Statistik, No. 14/02/Th. XXV, 7 Februari 2022
  • Biro Pusat Statistik (2021), Berita Resmi Statistik, No. 53/07/Th. XXIV, 15 Juli 2021
  • Ebrashi, R. E. (2013). Social Entrepreneurship Theory and Sustainable Social Impact. Social Responsibility Journal. Vol. 9 No. 2. Pp. 188-209.
  • Ganz, M., Kay, T., & Spicer, J. (2018). Social Enterprise is Not Social Change. Stanford Social Innovation Review. Spring.
  • Hart, H. (1923). What is a Social Problem? American Journal of Sociology. Vol. 29 No. 3
  • Ishigaki, K. & Sashida, N. (2013). Use of Social Innovation to Solve Problems at the Community Level and Create New Business in the Social Domain. Fujitsu Sci. Tech. Journal. Vol 49, No. 4. Pp. 430-439.
  • Manshor, Z., Abdullah, S., & Hamed, A. B. (2020). Poverty and the Social Problems. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 10 (3), pp. 614-617
  • Samuelsson, P. & Witell, L. (2019). Social entrepreneurs in service: motivations and types. Journal of Service Marketing. Vol. ahead-of-print No. ahead-of-print.
  • Trevino, A. J. (2019). Investigating Social Problems. Edition 2. LA: Sage Publications, Ltd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun