Mohon tunggu...
Teguh Wiyono
Teguh Wiyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Berkarya untuk Sesama, Mengabdi untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tawuran Remaja: Mengapa Mental "membunuhnya" begitu tinggi dikalangan remaja, Apa yang salah?

15 Desember 2022   21:19 Diperbarui: 16 Desember 2022   05:55 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan apa yang harus dilakukan?

Untuk mengatasi masalah diatas,menurut penulis ada 2 pendekatan yaitu:

  1. Pendekatan Keluarga

Ada istilah "rumahku adalah surgaku". Untuk mengatasi masalah kenakalan remaja, tidak cukup hanya menyerahkan pada lembaga pendidikan formal

 Akan tetapi perlu dimulai dari ruang yang lebih kecil yaitu Keluarga. Dengan membangun komunikasi yang intens antara orang tua dan anak, perhatian yang cukup kepada anak menjelang berangkat dan pulang sekolah akan memberikan semangat tersendiri. Membiasakan untuk ngobrol dengan anak dengan segala masalah yang mereka hadapi sehingga mereka tidak merasa "sendirian". Dari keluarga awal ditanamkan akhlak, adab, agama dengan hal tersebut karakter anak akan terbentuk.

  1. Pendekatan Ruang Berekspresi.

menurut pengamatan, bahwa anak yang terlibat  tawuran pada dasarnya mereka memiliki "energi" lebih yang tak tersalurkan dengan baik. Mereka.memiliki potensi yang besar namun belum mendapatkan "ruang" yang cocok untuk pengembangan dirinya. Orang tua harus dapat melihat potensi yang ada dalam diri anak, sehingga dapat berkembang maksimal. Orang tua atau tempat belajar memberikan kesempatan dan ruang untuk berekspresi sesuai potensi yang mereka miliki.

Dengan hal diatas semoga akan dapat mereduksi potensi tawuran dikalangan remaja, mereka tumbuh dan berkembang sesuai usianya, mengembangkan potensi dirinya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun