Dalam wasiatnya, Bung Hatta menyebutkan, bila kelak meninggal dunia, ia ingin dimakamkan di kompleks permakaman biasa. Maknanya ia enggan berpisah dengan rakyat Indonesia yang dicintainya. TPU Tanah Kusir menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. Betapapun jasad Bung Hatta amat pantas berada di taman makam pahlawan nasional.
Dan Bung Hatta juga pernah memberi nasihat kepada warga Indonesia antara lain:
Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. ...
Pemimpin sejati adalah pemimpin yang sanggup menyediakan penggantinya.
Maka dengan tercapainya penyerahan kedaulatan, perjuangan belum selesai.
Dalam kisah ini penulis mengajak agar kita supaya menuruti gaya Bung Hatta sebagai pahlawan Proklamator dia memiliki jiwa nasionalisme yang besar untuk membalas negara Indonesia dan walaupun dia berselisih dengan Bung Karno atas parlementer Bung Hatta tidak pernah dendam kepada Bung Karno karna beliau merupakan sahabat Bung Hatta pada saat menjadi wakil presiden dan Bung Karno menjadi presiden
Kita harus meneladani nya sikap yang di miliki oleh Bung Hatta atas jiwa nasionalisme dan tidak pernah haus ilmu dia selalu ingin belajar terus seperti pepatah bilang "Tuntutlah Ilmu Hingga ke Negeri China". Artinya, cari dan tuntutlah ilmu sejauh apa pun ilmu itu berada.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI