Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Problem Akut Kebersihan Pasar Induk dan Harapan Indonesia Bersih Sampah 2025

28 November 2022   16:53 Diperbarui: 30 November 2022   18:59 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tumpukan sampah di perkotaan. Photo: kompas.com

Pemanfaatan sampah organik di Pasar Induk Gedebage, didasarkan kepada induk program yang diberi nama Metode BSF (Black Soldier Fly).

BSF sebagai sebuah metode pemanfaatan jenis lalat berukuran 3 kali lalat biasa. Lalat ini atau disebut Maggot BSF, secara aktif mengkonsumsi sampah organik yang terdapat dalam tumpukan sampah.

Konsumsi yang teratur sampah organik oleh Maggot BSF, akan mengurangi tumpukan sampah organik secara signifikan.

Maggot BSF sendiri nantinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan bagi hewan hias dan hewan ternak serta memiliki nilai jual tinggi karena kandungan protein yang baik untuk daya dukung pertumbuhan hewan hias atau ternak.

Secara lokal, Kota Bandung sendiri memiliki pendekatan pengelolaan sampah dalam program bernama "Kang Pisman" (Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan). Program yang dibangun bersumber talenta lokal mengambil dari metode populer 3R (Reduce, Reuse and Recycle).

Berbagai upaya dilakukan mungkin baru sebagian kecil dalam rangka penanganan masalah sampah perkotaan.

Pendekatan lain masih banyak yang bisa dilakukan dan tentunya sama-sama mampu memberikan inspirasi atas masalah sampah yang sering kita hadapi.

Indonesia Bersih Sampah 2025, tentunya bukan isapan jempol semata.

Target ini sangat penting dicapai untuk menciptakan Indonesia lebih baik dan bebas masalah sampah.

Jadi, udara pagi nantinya akan benar-benar memberi kesejukan saat pintu atau jendela terbuka dan bukan bau busuk menusuk hidung yang menyakitkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun