Lahan subur tersedia dimana-mana, cukup mampu menopang usaha produktifitas pertanian berorientasi pemenuhan kebutuhan publik.
Ada pesan tersirat tentang upaya menjaga kesinambungan pangan dari Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di lokasi Batu Tulis Bogor.
Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu, 8 Oktober 2022 lalu itu membahas mengenai langkah-langkah penting untuk menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan.
Dari kesederhanaan jamuan yang diberikan Megawati, pada saat itu dihadapkan kepada Jokowi berupa panganan khas Indonesia berupa singkong, ubi, kacang-kacangan, talas, jagung, dan nasi uduk.
Makanan tersebut merupakan makanan yang merakyat. Keberadaannya hingga saat ini masih bisa kita temui di berbagai tempat di Indonesia.
Selain masih relatif mudah menemukan jenis-jenisnya, makanan rakyat itu pun mampu menjadi makanan pendamping atau bahan pangan alternatif disamping pangan pokok yang selama ini kita konsumsi.
Pertemuan berlangsung sekitar dua jam, secara bersamaan Megawati menyampaikan kepada Jokowi agar Indonesia menanam 10 macam tanaman pendamping beras.
Pemikiran jauh kedepan dibutuhkan untuk antisipasi kemungkinan terburuk kondisi ketersediaan pangan dalam negeri dan dunia.
Demikian pula halnya Prabowo Subianto, sesuai arahan Presiden Jokowi, sejak 2020, sudah memulai budidaya dan pemenuhan lumbung pangan singkong.
Pangan singkong secara khusus dikembangkan Kemenhan dari sekian komoditi yang diharapkan berkembang untuk pelaksanaan program food estate.
Prabowo menyadari bahwa pemenuhan secara keseluruhan menjadi tugas kementerian lain yang terkait.