Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Spirit Budaya dalam Kemaritiman Nusantara

16 November 2022   18:34 Diperbarui: 16 November 2022   19:03 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Maritim Nusantara. Photo: https://www.kompas.com/

Kematian itu atas nama keadilan, karena pada perang Bharatayuda Antasena tidak mempunyai lawan yang sepadan. 

Tidak ada musuh yang mampu menangkal kehebatan bisa di sungutnya.

Antasena adalah inspirasi untuk menghidupkan semangat berbakti kepada negeri terutama berbakti dengan kemampuan dan totalitas perjuangan dalam mempertahankan jati diri bangsa hingga titik darah penghabisan. 

Antasena tumbuh dan besar dengan karakter diri yang unggul, bahkan totalitasnya ia dalam menjaga laut dan darat meberikan rasa segan kepada siapun yang ingin mengganggu kedaulatan lingkungan laut.  

Karakter Kujawa Hyang

Sebagai Pusaka Bangsa Sunda, kujang mengajarkan kepada khalayak umum bagaimana pentingnya menjaga kewilayahan dan lingkungan hidup secara sempurna. Kujang memiliki pengertian mengenal Kujawa Hyang. 

Kujawa Hyang adalah konsep teritorial yang di kenal sejak awal berdirnya Kerajan Sunda dan diungkapkan oleh Raja Pertama Kerajaan Sunda, Prabu Tarus Bawa, pada abad VII Masehi.

Konsep teritorial sebagaimana dimaksud adalah penyatuan kewilayahan lingkungan yang diikat oleh sebuah sistem nilai diantara: Sri Bhima punta Narayana Madura Suradipati. 

Sistem kewilayahan yang meliputi lingkungan darat dan laut sehingga pengikatan tersebut menjadi pengikatan yang menghasilkan kedaulatan sebuah kekuasaan kerajaan.

Sistem kewilayahan yang mengakui adanya kedaulatan darat dan laut sehingga terhindar dari keberadaan wilayah laut lepas. 

Kewilayahan laut lepas dalam teori kemaritiman mengandung potensi bahaya yang tinggi dan memperkecil luas kewilayahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun