Karakter Nilai Antasena
Kita sebut saja Antasena atau Anantasena. Sebagai seorang Putra Bima/Werkudara, dengan Dewi Urang Ayu, putri  Hyang Mintuna, dewa ikan air tawar di Kisik Narmada. Ia mempunyai dua orang saudara seayah lain ibu, yaitu: Antareja, putra  Dewi Nagagini, dan Gatotkaca, putra  Dewi Arimbi.
Sebagai salah anak dari salah satria Pandawa, Antasena sejak awal mendapat tugas dan tempat terhormat untuk menjaga wilayah vital kekuasaan negara yaitu wilayah laut dan darat yang dibuktikan dengan kemampuanya hidup di laut dengan sejumlah keilmuan utama yang mapan.
Disebutkan bahwa Antasena, seluruh badannya berkulit sisik ikan/udang hingga kebal terhadap senjata. Anantasena dapat hidup di darat dan di dalam air.Â
Ia mempunyai kesaktian berupa sungut sakti, mahluk apapun yang tersentuh sungut itu dan terkena bisanya akan menemui kematian.
Antasena juga memiliki pusaka Cupu Madusena. Pusaka tersebut dapat mengembalikan kematian di luar takdir.Â
Ia juga tidak dapat mati selama masih bersinggungan  dengan air atau uap air.
Antasena berwatak jujur, terus terang, bersahaja, berani kerena membela kebenaran, tidak pernah berdusta.Â
Setelah  dewasa, Anantasena menjadi raja di negara Dasar Samodra, bekas negara Prabu Gangga Trimuka yang mati terbunuh dalam peperangan.
Karakter Antasena dibuat 'lucu', lugu, naif namun jujur. Dia tidak pernah menggunakan bahasa krama halus kepada siapapun.Â
Antasena meninggal sebelum perang Bharatayuda. Ia mati moksa atas kehendak/kekuasaan Sang Hyang Wenang.Â