Keadaan desa sangat rawan mengalami ketergerusan oleh perubahan apabila tidak segera mendapat sentuhan perbaikan kondisinya dalam berbagai bidang.
Lebih dari 5000an desa tersebar di seluruh Jabar. Desa ini, secara menyeluruh merupakan tempat menampung kehidupan 80 persen masyarakat Jabar.Â
Bayangkan saja jika kondisi desa masih berada dalam keadaan kurang optimal dalam perubahan moderenisasi, maka dengan sendirinya masyarakat Jabar secara mayoritas akan menjadi terbelakang.
Hal ini tentunya tidak diharapkan oleh banyak orang, sehingga langkah peningkatan desa kepada kualitas memadai harus segera ditempuh.
Kepemimpinan Kang Emil salah satunya, sangat fokus kepada penataan dan peningkatan kualitas desa di Jabar dengan pendekatan program Desa Digitalnya.Â
Bagaimana desa dipacu menggunakan pendekatan teknologi informasi sehingga segala macam konektifitas dan komunikasi antar pemerintahan dan juga masyarakatnya menjadi lebih cepat dan sederhana.
Keadaan rigid pengurusan berbagai macam kepentingan pemerintahan desa, sejauh ini sudah dapat ditanggulangi oleh hadirnya perangkat teknologi mutakhir dan canggih.Â
Alur pelaksanaan pemerintahan desa menjadi lebih terbuka dan memungkinkan masyarakat mudah untuk mengaksesnya sepanjang waktu.
Dalam masa kepemimpinannya yang masuk tahun keempat ini, Kang Emil mampu mengoleksi sejumlah penghargaan dari keberhasilannya merealisasikan program-program inovatif.
Mendapat predikat sebagai Inspirational Leader pada acara "GovInsider Innovation Award 2019", salah satunya bagaimana Kang Emil menjawab tantangan kepemimpinan visioner dan adaptif.Â
Wujud kerja nyata itu ia realisasikan bersama program-program pembangunan Jawa Barat yang salah satunya adalah digitalisasi desa di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital.