Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Salah Langkah dalam 4 Manuver ini, Pencapresan Ganjar Gagal

8 November 2022   07:13 Diperbarui: 8 November 2022   15:55 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres-capres potensial dalam Pilpres 2024. Photo: https://www.kompas.id/baca/polhuk/2022/02/22/partai-belum-realistis-merespon-suara-publik

Pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) 2024 semakin menarik perhatian publik. Menyimak berbagai nama kandidat saling bersaing dalam catatan-catatan survey dan prediksi-prediski ahli maupun politisi tanah air, terasa seru.

Nama ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan menjadi tiga nama yang terus berkutat pada hitung-hitungan calon presiden (capres) paling unggul. Meski ada capres lain yang muncul, namanya masih berada dibawah popularitas tiga nama di atas.

Airlangga hartarto, misalnya, menjadi capres yang namanya disebut-sebut karena telah menjadi kandidat dari hasil pertemuan-pertemuan pengambilan keputusan resmi Partai Golkar. Muhaimin Iskandar juga sama, Ketua Partai PKB ini kian gencar didorong maju menjadi capres.

PDIP mengusung Puan Maharani, namun popularitasnya jauh dibawah angka yang diharapkan. Sama halnya dengan Agus Harimurti Yudhoyono masih terus berusaha mengambil simpati rakyat agar elektabilitas beralih kepadanya.

Erick Thohir, ambil bagian sama dalam bursa pencapresan ini. Selagi padat menjalani tugas sebagai seorang menteri, beberapa manuver politiknya kerap tertangkap publik, mengesankan Erick siap maju capres pada pilpres 2024 itu.

Begitu seterusnya, susul menyusul menjadi paling unggul pada masa-masa awal tahapan Pemilu 2024, membuat dinamika politik tanah air semakin menarik.

Masing-masing capres itu sudah memiliki ruang-ruang perhatian sendiri di masyarakat. Sejumlah elemen yang menyatakan sebagai pendukung diantara mereka gencar melakukan sosialisasi dan pemasaran kandidat sampai ke tingkat bawah. Strategi dan taktik agar massa benar-benar mampu mengenal setiap kandidat, terus dirancang.   

Persaingan nampaknya semakin ketat. Hari-hari berjalan diantaranya mendulang dukungan sekaligus investasi politik sampai pada saat pemilihan tiba.

Bersiasat demi kemenangan menjadi keputusan lumrah bagi siapapun dalam sebuah kontestasi politik. Membaca langkah lawan dan memperbaiki performa diri agar melampaui batas capaian, saling bergantian dalam rentetan berstrategi capres.

Namanya saja persaingan, setiap gerak langkah kandidat akan selalu menjadi perhatian banyak mata dari sana-sini. Dalam konteks inilah, jika kehati-hatian luput dari perhatian langkah-langkah pemenangan, strategi pun akhirnya terbaca lawan, maka potensi penjegalan bisa saja terjadi sebelum kandidat sampai kepada masa waktu pemilihan.

Capres dengan elektabilitas cukup tinggi semacam Ganjar Pranowo, bisa saja menjadi sasaran pihak tertentu untuk dihentikan langkah pencapresannya karena lawan membaca peluang Ganjar bakal melakukan kesalahan atau akibat situasi dan kondisi yang terus berkembang berbalik arah menjadi penghambat.

Diantara titik-titik rawan dan manuver yang kemungkinan besar menghambat Ganjar dalam proses pencapresan diantaranya, saya coba sampaikan dibawah ini.

1. Sisa Masa Jabatan Gubernur

Terpilih sebagai seorang Gubernur Jawa Tengah pada 2018 lalu, membuat Ganjar Pranowo harus menjalani masa jabatannya hingga 2023 mendatang. Pada masa melakoni bakti tersebut, Ganjar dihadapkan dengan suatu fenomena politik yaitu pilpres.

Namanya yang terus melambung dan semakin popular sebagai calon kuat presiden mendatang. Berbagai elemen bermunculan tampil menyatakan mendukung Ganjar. Tak terelakan lagi, Ganjar pun harus menjalani hari-harinya menjadi Gubernur sekaligus merespon dinamika pilpres yang berlangsung.

Masa jabatan satu tahun ke depan dalam putaran politik, bisa menjadi sesuatu yang menentukan langkah politik berikutnya. Elektabilitas yang tinggi bisa saja surut apabila sisa masa jabatan Gubernur itu gagal dilewati.

Dalam agenda Pemilu 2024 sendiri, masa pendaftaran presiden tertera 19 Oktober-25 November 2023. Bersamaan dengan penjadwalan tersebut, Ganjar Pranowo akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Jateng per tanggal 6 September 2023. Dua langkah politik penting bersamaan dijalani bersama, jabatan gubernur dan pilpres 2024. Keduanya akan jadi pertaruhan sengit politik Ganjar.  

2. PDIP Memilih Kandidat Lain

Sebagai kader militan PDIP, Ganjar Pranowo sangat memegang aturan partainya dalam setiap langkah-langkah politik apapun. Termasuk dalam proses pencapresan dirinya. Meski publik sudah gencar mendorong ia bersiap maju, keputusan partai tidak serta merta ia langgar.

Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDIP, berkali-kali menegaskan bahwa keputusan partai dalam menentukan capres pada pilpres 2024, mutlak sepenuhnya ada pada proses pengambilan keputusan tertinggi partai.

Disamping itu, partai berlambang kepala banteng ini terkenal dengan sikap tegas mengenai hak preogratif Ketua umumnya untuk menentukan nama capres. Beberapa waktu terakhir, PDIP sempat mengeluarkan nama lain selain Ganjar diusung menjadi capres 2024, yaitu Puan Maharani.

Tentunya, keputusan menunjuk Puan ini, menjadi batu sandungan bagi Ganjar melaju bersama PDIP apalagi jika Megawati benar-benar memerintahkan kadernya mendukung Puan itu sampai kepada hari pemilihan. PDIP sendiri merupakan partai yang dinyatakan paling siap mengusung capres walau tanpa koalisi.

3. KIB Gamang

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), digadang-gadang menjadi kendaraan alternatif mengususng Ganjar Pranowo maju sebagai capres. Beberapa kali tiga partai yang bergabung dalam koalisis tersebut, yaitu Golkar, PAN, dan PPP, melakukan pertemuan membahas nama-nama capres yang akan mereka usung pada pilpres 2024.

Sampai saat ini, suara diantara mereka sepertinya belum bulat. Persoalan utama, diantara nama Ganjar yang bakal diusung KIB, masih muncul nama lain capres yang diusung Golkar yaitu Airlangga Hartarto.

Bagaimana pun juga, Airlangga adalah nama yang resmi diusung Golkar maju dalam pilpres 2024. Keputusan penting Golkar tidak serta merta digagalkan begitu saja tanpa menempuh proses pengambilan keputusan Golkar lainya lagi.

Kita tidak tahu, kegamangan ini akan berlangsung sampai kapan. Masih banyak bentuk-bentuk kompromi yang akan mereka tempuh apabila menempatkan Ganjar sebagai kandidat puncak capres versi KIB.    

4. Manuver Relawan yang Kurang Elegan

Karena telah menjadi kontestasi yang menarik, pilpres 2024 berhasil mengundang hadirnya berbagai macam partisipasi relawan. Ganjar Pranowo terhitung capres yang sudah mengantongi nama-nama relawan cukup banyak dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Kehadiran kelompok-kelompok relawan Ganjar didasari oleh berbagai macam motivasi, bisa karena alasan inisiatif atau terinfluense oleh gaya-gaya pembentukan relawan pada pilpres 2019 lalu.

Popularitas yang cukup tinggi sebagai capres 2024, membuat relawan Ganjar begitu antusias mendukung dan menebar pernyataan bahwa capresnya tersebut bakal memuncaki kontestasi pada pilpres 2024.

Meski sudah gebyar dimana-mana, sampai saat ini sepertinya belum ada satu nama kelompok relawan pun yang ditunjuk resmi Ganjar menjadi kelompok pendukungnya.

Kelompok-kelompok relawan itu menunggu saatnya tiba sikap Ganjar kepada mereka. Dalam posisi menunggu ini, sudah banyak relawan melakukan manuver dengan membawa nama besar Ganjar.

Kadang-kadang, eforia terjadi juga dimana-mana. Sesekali kelompok relawan Ganjar pun ikut terlibat gesekan dengan relawan pendukung kandidat lain, terutama di media sosial.

Langkah-langkah relawan yang bisa berbuah fatal jika saja kurang hati-hati bermanuver. Elektabilitas tinggi bisa saja hangus kalau prilaku relawan menunjukan sikap kurang ideal pada masa-masa kritis jalan politik Ganjar saat ini.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun