Polisipun tidak akan menindaklanjuti laporan tentang pencurian sepeda, biasanya hanya menerima laporan saja tanpa adanya tindakan.
Maka itulah Pasar Waterlooplein terkenal juga sebagai pasar maling karena dicurigai sebagai tempat menampung sepeda curian, merestorasinya dan menjualnya kembali.
Jikalau terjadi pencurian sepeda di kawasan Centraal Amsterdam, bisa aja cek-cek di sini, siapa tahu beruntung.
Selain sepeda dan turunannya yang menjadi dagangan, Pasar Waterlooplein juga di ramaikan dengan Awul-awul (cari sendiri artinya apa), souvenir pernak pernik Amsterdam, barang antik, seni, buku, sepatu dll.
Untuk harga barang yang dijual di Pasar Waterlooplein yah relatif murah meriah untuk warga Eropa, apalagi kalau tahu cara negoisasinya.
Para pedagang juga melihat siapa yang akan membeli, apakah turis atau bukan. Tapi disini tidak ada unsur pemaksaan untuk urusan jual beli.
Berdekatan dengan kawasan ini juga terdapat Museum Rembrandthuis (rumahnya Rembrandt van Rijn), kalau yang nggak tahu tentang Rembrandt, silahkan belajar lebih dahulu tentang Raden Saleh.
Dari kawasan Amerika Selatan diwakili Chile, orang Asia kalau yang saya lihat orang-orang Nepal-India dan China. Lalu tentu Yahudi sesuai sejarah pasarnya dan tentu saja Indonesia dengan Indo-indonya.Â