Mohon tunggu...
Teguh Hartanto
Teguh Hartanto Mohon Tunggu... Buruh -

Enjoi https://teguhhartanto.net/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi "Pasar Maling" Terbesar di Belanda

4 Juli 2018   13:47 Diperbarui: 4 Juli 2018   22:17 3497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dagangan untuk para turis, dokpri.

Polisipun tidak akan menindaklanjuti laporan tentang pencurian sepeda, biasanya hanya menerima laporan saja tanpa adanya tindakan.

Maka itulah Pasar Waterlooplein terkenal juga sebagai pasar maling karena dicurigai sebagai tempat menampung sepeda curian, merestorasinya dan menjualnya kembali.

Jikalau terjadi pencurian sepeda di kawasan Centraal Amsterdam, bisa aja cek-cek di sini, siapa tahu beruntung.

Suasana di Pasar, dokpri.
Suasana di Pasar, dokpri.
Yah, karena stereotype tentang sepeda itulah terkenal menjadi pasar maling, tapi ya hanya oknum saja yang seperti itu, yang lainnya saya pikir lebih banyak yang jujur tentang cara berdagangnya.

Selain sepeda dan turunannya yang menjadi dagangan, Pasar Waterlooplein juga di ramaikan dengan Awul-awul (cari sendiri artinya apa), souvenir pernak pernik Amsterdam, barang antik, seni, buku, sepatu dll.

Untuk harga barang yang dijual di Pasar Waterlooplein yah relatif murah meriah untuk warga Eropa, apalagi kalau tahu cara negoisasinya.

Para pedagang juga melihat siapa yang akan membeli, apakah turis atau bukan. Tapi disini tidak ada unsur pemaksaan untuk urusan jual beli.

Dagangan untuk para turis, dokpri.
Dagangan untuk para turis, dokpri.
Pasar Waterlooplein juga menjadi tujuan turis yang berkunjung ke kota Amsterdam, mereka sekedar melihat-lihat keunikan tempat iniyang menjadi gabungan pasar sepeda, awul-awul, dan barang antik ataupun untuk sekedar membeli souvenir.

Berdekatan dengan kawasan ini juga terdapat Museum Rembrandthuis (rumahnya Rembrandt van Rijn), kalau yang nggak tahu tentang Rembrandt, silahkan belajar lebih dahulu tentang Raden Saleh.

Rumahnya Rembrandt dan jalan masuk ke pasar dari arah Utara, dokpri.
Rumahnya Rembrandt dan jalan masuk ke pasar dari arah Utara, dokpri.
Para pedagang dan asisten yang meramaikan Pasar Waterlooplein terdiri dari banyak suku bangsa, diantaranya: tentu dari Belanda, Eropa Timur didominasi orang Polandia, yang dari Afrika diramaikan oleh Maroko, Ghana, Senegal dan Suriname.

Dari kawasan Amerika Selatan diwakili Chile, orang Asia kalau yang saya lihat orang-orang Nepal-India dan China. Lalu tentu Yahudi sesuai sejarah pasarnya dan tentu saja Indonesia dengan Indo-indonya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun