Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Mencumbu Bumi, Bumi Selingkuh Dengan Petir

11 November 2022   13:25 Diperbarui: 11 November 2022   13:35 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan, apakah engkau sedang rindu pada bumi?

Sehingga tiap hari engkau datang

Akhir-akhir ini langit yang merupakan orang tua mu, tampak selalu mengizinkanmu keluar mengunjungi bumi

Sungguh elegan cinta mu, datang di akhir tahun

Hujan, apakah kau tidak bosan? terus mencumbui bumi 

Apakah engkau tak lelah berkujung jauh dari rumahmu

Manusia sudah mulai mengutuk mu

Banjir rumahnya karena mu 

Hujan, kenapa kau tak kembali saja kepada ibu tiri mu, laut

Kenapa harus terus datang pada kekasihmu bumi 

Tidak tahukah kamu bahwa bumi juga berselingkuh pada petir? 

Kau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu saja? 

Manusia hanya bisa meratap, takut basah keluar

Takut sakit, atau kasur mengundang tidur 

Duduk dibangku dan memandangi jalan

Bersama lagu-lagu payung teduh.

*******

11 November 2022

Di Kota Terkecil Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun