Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harta Dunia Vs Harta di Surga

19 Oktober 2022   01:11 Diperbarui: 19 Oktober 2022   01:22 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perenungan, Sumber ilustrasi : Suara Merdeka

Hari-hari belakangan ini, kita tahu bersama bahwa keadaan dunia sedang benar-benar sulit dalam hal ekonomi karena dampak dari pandemi covid 19, banyak orang dilanda kelaparan, kesusahan memberi nafkah kepada keluarga mereka karena mereka bekerja dengan pendapatan per-hari.

Lantas bagaimana Tuhan mau kita melihat ini?, kalau berkaca dari Firman nya Tuhan selalu mengajarkan kita untuk saling memberi dan membantu yang sedang dalam kesusahan, pertanyaan nya memberi apa?... kalau kita melihat keadaan sekarang mungkin jawaban nya lebih ke arah finansial atau pun bantuan sembako kepada mereka yang miskin dan kesusahan.

Saya cukup memiliki materi untuk kebutuhan sehari-hari, namun jika di katakan untuk berbagi mungkin masih sangat sulit rasanya dikarenakan saya pun harus memikirkan kebutuhan saya sendiri, beli ini, beli itu, punya ini, mau punya itu.. kalau saya berpikir seperti itu terus kapan saya akan berbagi dan melakukan hal seperti yang Tuhan mau. Milik siapa kah sebenarnya harta yang saya punya di dunia dan untuk apakah hal yang Tuhan titipkan kepada saya ?

 

"Hal mengumpulkan harta."

Matius

6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;  di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga;  di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun