Selain itu, organisasi Mahasiswa yang dulunya memiliki visi kolektif sekarang terpecah-pecah, dan mereka lebih mudah terjebak dalam kompetisi internal, yang mengurangi kesatuan perjuangan dan solidaritas mereka terhadap masalah sosial yang lebih besar. Akibatnya, nilai-nilai neoliberal mendorong Mahasiswa untuk berfokus pada kesuksesan pribadi dan mengurangi kepekaan sosial mereka terhadap masalah nasional.
Untuk kembali menjadi kekuatan moral yang relevan dan efektif dalam memperjuangkan perubahan sosial di Indonesia, gerakan Mahasiswa perlu merevitalisasi prinsip solidaritas dan membentuk kampus kembali sebagai ruang diskusi yang berfokus pada kepentingan masyarakat luas, bukan hanya prestasi pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H