Selain definisi dari WHO, beberapa perspektif lain juga menjelaskan konsep keterampilan hidup:
- UNICEF (2012) mendefinisikan keterampilan hidup sebagai kemampuan psiko-sosial yang penting untuk membantu individu mengambil keputusan, memecahkan masalah, berpikir kritis dan kreatif, berkomunikasi secara efektif, serta beradaptasi dalam berbagai situasi kehidupan.
- Gilbert Botvin (2000), seorang ahli psikologi pendidikan, menjelaskan bahwa keterampilan hidup adalah seperangkat keterampilan yang membantu individu mengatasi stres, konflik, dan tekanan kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks pengembangan pribadi dan sosial.
Kecakapan hidup atau life skill memang sangat dibutuhkan di era globalisasi ini, sehingga sudah semestinya kecakapn hidup dimasukkan ke dalam bidang Pendidikan. Di Indonesia, kecakapan hidup sudah dimasukkan ke dalam bidang pendidikan yang lebih dikenal oleh banyak orang dengan sebutan pendidikan kecakapan hidup (life skill). Dengan kehadiran kecakapan hidup di dalam bidang pendidikan, maka diharapkan peserta didik memiliki kemampuan, keterampilan, hingga pengetahuan yang bermanfaat di kemudian hari terutama untuk menghadapi era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin maju.
Kegiatan wirausaha memiliki hubungan erat dengan pembentukan keterampilan hidup (life skills). Dalam proses wirausaha, mahasiswa secara aktif berhadapan dengan tantangan nyata, seperti merencanakan bisnis, mengelola sumber daya, menghadapi risiko, dan memecahkan masalah. Pengalaman ini melibatkan berbagai keterampilan hidup yang kritis, termasuk berpikir kreatif, pengambilan keputusan, komunikasi, dan manajemen diri.
Menurut Gibb (1993), wirausaha adalah suatu proses belajar berbasis pengalaman yang melibatkan kreativitas, pengambilan risiko, dan keberanian dalam menghadapi ketidakpastian. Melalui wirausaha, mahasiswa tidak hanya mendapatkan keuntungan ekonomi tetapi juga mengembangkan keterampilan personal yang penting untuk kehidupan sehari-hari.
Program Wirausaha Merdeka merupakan salah satu bagian dari kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan, baik secara individu maupun kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang kewirausahaan serta memberikan pengalaman nyata yang relevan dengan dunia kerja.
Dalam konteks MBKM, Wirausaha Merdeka mendukung prinsip pembelajaran yang fleksibel dan berbasis pada pengalaman (experiential learning). Program ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar melalui praktik langsung di dunia usaha, tanpa terbatas pada kelas formal di kampus. Melalui program ini, mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih jalur pembelajaran yang sesuai dengan minat mereka, sehingga memperluas pengalaman belajar mereka dalam menghadapi dunia nyata. MBKM, dengan segala program turunannya, seperti Wirausaha Merdeka, menekankan penguatan kompetensi mahasiswa di luar bidang akademik, memberikan ruang bagi pengembangan kreativitas, dan membekali mahasiswa dengan keterampilan yang sangat diperlukan di dunia profesional.
Program Wirausaha Merdeka Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023
Program Wirausaha Merdeka di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menjalankan kegiatan kewirausahaan dengan pendekatan yang berbasis pada inovasi dan kreativitas. Program ini sejalan dengan tujuan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar dan dunia profesional, sekaligus menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan.
Tujuan Program di UMS :
- Mendorong Inovasi dan Kreativitas : UMS bertujuan untuk menumbuhkan budaya inovasi dan kreativitas di kalangan mahasiswa. Program Wirausaha Merdeka memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam mengidentifikasi peluang usaha dan menciptakan produk atau layanan yang memiliki nilai tambah dan daya saing.Sumber: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (2020). Pedoman Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
- Mengembangkan Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa : Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha muda yang mampu mengelola dan menjalankan bisnis dengan baik. Mahasiswa diajak untuk berwirausaha dengan memanfaatkan keterampilan yang mereka pelajari selama studi dan memperoleh pengalaman langsung di dunia usaha. Sumber: Suryana, Y. (2018). Kewirausahaan: Konsep, Teori, dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Alur Program :
- Seleksi Peserta : Mahasiswa yang tertarik mengikuti program ini terlebih dahulu mengikuti seleksi untuk menentukan kesesuaian mereka dengan program Wirausaha Merdeka. Seleksi ini bisa melibatkan penilaian proposal bisnis, wawancara, atau tes potensi kewirausahaan
- Pelatihan/Workshop : Setelah seleksi, mahasiswa yang terpilih mengikuti serangkaian pelatihan dan workshop kewirausahaan. Pelatihan ini mencakup topik-topik penting seperti perencanaan bisnis, pemasaran digital, manajemen keuangan, dan strategi bisnis. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan dalam menjalankan usaha dan mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi.
- Magang Wirausaha : Program ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti magang di perusahaan atau usaha yang sudah berjalan, guna memperoleh pengalaman langsung dalam menjalankan bisnis. Magang ini bertujuan untuk mengasah keterampilan praktis dalam mengelola operasi bisnis, strategi pemasaran, dan pengambilan keputusan dalam kondisi dunia nyata.
- Pendampingan dan Praktik EXPO : Setelah magang, mahasiswa akan mendapatkan pendampingan intensif dari mentor yang berkompeten di bidang kewirausahaan. Mentor akan memberikan arahan dalam menjalankan usaha yang telah dimulai oleh mahasiswa, termasuk pemecahan masalah yang dihadapi, serta memberikan wawasan untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan usaha. Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dan magang dalam usaha mereka sendiri.
- Evaluasi dan Publikasi : Setelah menjalankan usaha, mahasiswa dan mentor akan melakukan evaluasi hasil usaha untuk menilai keberhasilan dan area yang perlu diperbaiki. Evaluasi ini dilakukan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif bagi mahasiswa dan meningkatkan keberlanjutan usaha mereka. Selain itu, hasil usaha yang berhasil akan dipublikasikan dalam bentuk presentasi atau pameran, yang dapat meningkatkan visibilitas usaha dan membuka peluang untuk kemitraan atau investasi.
Dampak Program Terhadap Pengembangan Life Skill Mahasiswa